Otomotif
Kamis, 21 April 2016 - 12:10 WIB

TIPS OTOMOTIF: Wawan Tembong Ungkap Rahasia Mahir Freestyle

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aksi freestyle Wawan Tembong. (Liputan6.com)

Tips otomotif kali ini datang dari freestyler motor terbaik Indonesia.

Solopos.com, JAKARTA – Siapa tidak kenal Wawan Jarwanto alias Wawan Tembong? Meski sederet  gelar sebagai freestyler motor terbaik sudah ia kantongi, ia tidak pelit berbagi tips otomotif supaya para pemula dapat mengikuti jejaknya.

Advertisement

Wawan ketika berbagi tips dalam Pameran Dirgantara di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, mengatakan syarat utama bagi seseorang yang ingin belajar freestyle motor adalah memerhatikan unsur keselamatan (safety).

”Pertama safey dulu. Berlatih pada tempatnya, bukan jalan umum sehingga tidak membahayakan orang lain dan diri sendiri. Selain paham teorinya, pakai sepatu, protektor, helm full face, itu akan aman,” ungkap Wawan seperti dilansir laman Liputan6, Rabu (20/4/2016).

Menyoal motor, pria asli Ampel, Boyolali, Jawa Tengah, itu memberi kebebasan model untuk dipilih. Tetapi ia menyarankan freestyler berlatih menggunakan motor dengan sistem injeksi bahan bakar (fuel injection) karena lebih stabil.

Advertisement

”Kalau motor karburator pas motor diangkat terus gaya circle, di atas tiga putaran pasti dia trouble seperti ada jedanya. Kalau pakai motor injeksi ada fuel pump-nya, jadi selama bensin ada freestyler masih akan aman,” paparnya.

Sedangkan terkait lamanya latihan hingga mahir, juara Motor Stunt Grand Prix 2016 Thailand itu menyebut waktu tiga bulan sudah cukup. Tetapi dengan catatan, selama satu bulan pertama seseorang harus menguasai gaya dasar (basic) dengan sempurna meliputi wheelie, stoppie, dan burn out.

”Kalau awalan belajar enggak perlu harus berani begini begitu. Paling belajar membentuk angka delapan saja. Jadi belajar ngebawa motor, bukan orangnya yang dibawa motor,” imbuh Wawan.

Advertisement

Menurut pengamatannya, masih banyak freestyler pemula yang berlatih dengan asal-asalan. Selain kurang memerhatikan safety, lanjut Wawan, mereka meski belum mahir sudah nekat melakukan gaya yang cukup ekstrem.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif