Jogja
Kamis, 21 April 2016 - 19:20 WIB

KEMISKINAN GUNUNGKIDUL : 25 Perempuan Patuk Dilatih Berdaya untuk Entaskan Kemiskinan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi usaha kecil (JIBI/Harian Jogja/Bisnis Indonesia)

Kemiskinan Gunungkidul terus diupayakan pengentasannya, salah satunya dengan menetapkan Desa Prima

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL— Program Desa Perempuan Indonesia Maju dan Mandiri (Prima) yang dicanangkan oleh pemerintah Provinsi DIY, menunjuk Desa Nglegi di Kecamatan Patuk sebagai desa percontohan.

Advertisement

Program yang diusung sebagai salah satu usaha untuk mengentaskan kemiskinan tersebut menggandeng 25 peserta yang merupakan kaum perempuan untuk berdaya dalam masyarakat.

Camat Patuk, Haryo Ambar Suwardi mengungkapkan program tersebut diperuntukkan bagi ibu-ibu di desa Nglegi untuk meningkatkan keterampilan sekaligus meningkatkan taraf perekonomian.

Sehingga diharapkan dengan program tersebut masyarakat khususnya perempuan dapat berdaya. Dalam program yang baru diperkenalkan pada Maret lalu, Haryo menilai masyarakat cukup antusias dengan program bantuan tersebut.

Advertisement

Bantuan yang dimaksud antara lain yakni dengan memberikan pelatihan, salah satunya pelatihan memasak. Selain memasak bahan makanan, sejumlah alat-alat memasak pun akan turut diperbantukan sebagai modal mereka.

“Intinya untuk memberdayakan kaum perempuan. Berdasarkan beberapa program terdahulu, nanti akan diberikan bantuan berupa alat masak seperti kompor dan panci,” kata dia saat ditemui Harianjogja.com, Rabu (20/4/2016).

Haryo melanjutkan bahwa program Desa Prima tersebut sejalan dengan program yang sedang ia terapkan di setiap desa di Kecamatan Patuk. Salah satunya yakni One Person One Product, dimana setiap orang harus memiliki pekerjaan dan juga berpenghasilan.

Advertisement

Sehingga diharapkan dengan berjalannya Desa Prima tersebut, setiap orang dapat bekerja, mendapatkan penghasilan, dan dapat berdaya. Hal tersebut untuk mengimbangi potensi alam di Kecamatan Patuk yang melimpah, sehingga dibutuhkan pula SDM yang memadai untuk dapat mengolah potensi tersebut agar dapat dimanfaatkan secara maksimal dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sementara itu, Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial Kecamatan Patuk, Rustanto menambahkan bahwa dalam program Desa PRIMA telah melalui tahapan sosialisasi kepada da masyarakat. Masyarakat yang menjadi sasaran program tersebut ialah perempuan yang masuk dalam kriteria miskin dan perempuan yang menjadi kepala rumah tangga atau merupakan janda.

“Hanya satu Desa yang mendapatkan pelatihan, kami mempersiapkan 25 perempuan yang menjadi peserta dan diberi pendampingan. Sudah melewati tahap sosialisasi, beberapa pelatihan juga sudah diberikan,” ungkapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif