Jogja
Kamis, 21 April 2016 - 09:55 WIB

KEBAKARAN KULONPROGO : Relokasi, Pedagang Tidak Ingin Dipindahkan Terlalu Jauh

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang pedagang Pasar Bendungan kembali berjualan di depan kiosnya yang terbakar pada Selasa (19/4) kemarin. Sejumlah anggota kepolisian tampak sedang membersihkan puing-puing bangunan pasar sejak Rabu (20/4/2016) pagi. (Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Kebakaran Kulonprogo terjadi di Pasar Bendungan.

Harianjogja.com, KULONPROGO-Pedagang Pasar Bendungan bersedia direlokasi ke pasar darurat sambil menunggu gedung pasar direnovasi paska terbakar pada Selasa (19/4/2016) kemarin. Meski demikian, mereka berharap letak relokasi tetap berdekatan dengan kompleks Pasar Bendungan, Wates, Kulonprogo.

Advertisement

Pantauan Harianjogja.com, sebagian pedagang tampak sudah kembali berjualan pada Rabu (20/4) pagi. Mereka menempati selasar pasar yang tidak dibatasi garis polisi serta halaman depan dan belakang bangunan. Sebagian juga menggunakan beberapa lapak darurat di belakang pasar yang disiapkan pemerintah. Namun, mereka belum menempati pasar darurat seperti yang dijanjikan.

Lapak darurat jelas tidak bisa menampung semua pedagang yang kehilangan kios maupun losnya. Sebagian malah sama sekali tidak tahu mengenai keberadaan lapak tersebut.

“Tempatnya memilih sendiri. Kemarin [Selasa] sore rebutan tempat. Sebagian besar pada enggak tahu kalau di sini dibangun [lapak] jadi tidak kebagian,” ungkap salah satu pedagang, Arifin.

Advertisement

Pedagang lainnya, Hesti mengaku kehilangan banyak pelanggan hari itu. Dia menduga, konsumen yang biasa langsung menuju losnya tidak menemukan lapak darurat sehingga berbelanja di tempat lain. Meski begitu, dia tetap merasa beruntung karena kebagian lapak.

Hesti mengaku tidak tahu kapan akan dipindahkan ke pasar darurat. Hanya saja, dia berharap letaknya tidak berjauhan dari bangunan pasar yang terbakar. Dia berpendapat hal itu akan membuat konsumen bingung, terlebih jika masih ada sebagian pedagang yang bertahan di pasar utama.

“Saya lebih suka di sini. Nanti bisa diteruskan sampai belakang gedung KUD. Susah kalau kejauhan,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif