Jatim
Kamis, 21 April 2016 - 01:05 WIB

DEMAM BERDARAH TULUNGAGUNG : DB Merajalela, 81 Lokasi Jadi Sasaran Fogging

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Fogging (Gigih M. Hanafi/JIBI/Harian Jogja)

Demam berdarah Tulungagung diatasi dengan melakukan fogging.

Madiunpos.com, TULUNGAGUNG – Sebanyak 81 titik di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, menjadi sasaran pengasapan alias fogging untuk memutus persebaran penyakit demam berdarah di wilayah tersebut.

Advertisement

“Semua daerah yang secara epidemologi dinyatakan terjadi penularan [demam berdarah] langsung kami lakukan pengasapan,” kata Kasi Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Tulungagung Didik Eka di Tulungagung, Selasa (19/4/2016).

Dia memastikan bahan aktif insektisida untuk melakukan pengasapan di seluruh wilayah Tulungagung cukup hingga akhir Desember 2016, termasuk anggaran operasional untuk membeli bahan bakar alat penyemprot/ULV yang rata-rata membutuhkan sekitar 30 liter solar untuk sekali fogging.

“Berapapun kebutuhannya, pemerintah daerah telah mengaloksikan dengan anggaran cukup,” ujarnya tanpa menyebut nominal dana yang disediakan dalam APBD 2016.

Advertisement

Dia menambahkan saat ini potensi persebaran demam berdarah diprediksi menurun seiring berkurangnya angka kesakitan/penderita demam berdarah di seluruh wilayah Tulungagung.

“Kalau ada laporan kasus DB dari rumah sakit atau puskesmas di Kediri atau daerah lain yang menyatakan pasien demam berdarah asal Tulungagung, pemeriksaan lapangan juga akan kami lakukan secepatnya,” ujarnya.

Selama kurun Januari hingga pertengahan April 2016, kata Didik, jumlah penderita DB di Tulungagung tercatat sebanyak 400 orang.

Advertisement

Rinciannya, papar dia, 88 orang tercatat selama kurun Januari dengan dua korban meninggal, 107 kasus pada Februari dengan tiga korban meninggal, 138 kasus pada Maret dengan tiga korban meninggal, dan 67 kasus selama tiga pekan pertama April dengan satu korban meninggal.

“Jika mengacu fenomena puncak curah hujan yang mengalami pergeseran dari sebelumnya terjadi pada Februari pada 2015 dan sekarang Maret, potensi kasus DB bulan ini diperkirakan tidak akan melampaui angka kesakitan kasus demam berdarah bulan Maret,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif