News
Kamis, 21 April 2016 - 15:53 WIB

Begini Cara Diplomasi Sepak Bola Ala Jokowi di Inggris

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Jokowi menyampaikan pernyataan pada Konferensi Perubahan Iklim (COP 21), di Paris, Perancis, Senin (30/11/2015) sore waktu setempat. (Setkab.go.id)

Sepak bola Indonesia memang masih suram. Namun, Presiden Jokowi bisa juga menjalankan diplomasi dengan sepak bola.

Solopos.com, JAKARTA — Meskipun Tim Nasional Indonesia bukan tim sepak bola yang berprestasi mencolok di Asia apalagi dunia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggunakan diplomasi sepakbola untuk turut mempromosikan perdamaian.

Advertisement

Pada pengujung kunjungan resminya di London, Inggris, (Rabu 20/4/2016) waktu setempat, Presiden Joko Widodo meninjau Lapangan Sepak Bola Sekolah Chobham Academy. Di sekolah sepakbola ini, anak-anak tidak hanya diajarkan bermain sepakbola, tapi dikenalkan sejak dini tentang perdamaian melalui program Sepakbola untuk Perdamaian atau Football for Peace.

Inisiatif Football for Peace diluncurkan pada 2013 oleh Kashif Siddiqi untuk mendorong perdamaian serta peningkatan pemahaman dan toleransi melalui sepak bola. Presiden mengatakan bahwa Football for Peace adalah sebuah cara diplomasi sepakbola agar dapat dimulai sejak anak-anak.

Anak-anak yang tergabung dalam sekolah sepakbola ini berasal dari berbagai negara, seperti dari Jerman, Ghana, Afrika Selatan dan tentunya dari Inggris sendiri. “Kemudian mereka dirukunkan, direkatkan hubungannya di sini dengan sepakbola. Kira-kira itu yang kita lihat. Mereka dari beberapa sekolah, dari beberapa area yang ada di sini, dan kumpul di sini,” ujar Presiden melalui siaran pers, Kamis (21/4/2016).

Advertisement

Setelah mengunjungi sekolah sepak bola, Presiden mengunjungi velodrome serta melihat fasilitas olimpiade yang dialihfungsikan menjadi fasilitas umum sejak Maret 2014. Saat ditanya apakah akan membangun sekolah sepak bola seperti ini di Indonesia. “Kita melihat dulu. Saya kira ini sangat bagus, kita lihat,” jawab Presiden.

Presiden selama berada di velodrome tersebut melakukan tur singkat dan mendengarkan penjelasan dari Shaun Dawson (CEO Lee Valley Regional Park Authority) mengenai fasilitas velodrome, dan James Middling (Global Head of Sport and Events Mott MacDonald) beserta Jeff Burke (Direktur ES Global) mengenai proses pembangunan gedung itu.

Dari velodrome, Presiden melanjutkan peninjauan pemukiman atlet (Olympic Village) yang dialihfungsikan menjadi distrik perumahan umum ketika program regenerasi kompleks olimpiade. Saat ini terdapat 2.818 rumah di East Village. Selain perumahan, lokasi tersebut juga dibangun perkantoran, pertokoan, sekolah, dan pusat kesehatan. Presiden sempat melihat area gedung apartemen di East Village dan meninjau salah satu rumah yang terletak di lantai 10 apartemen.

Advertisement

Seusai berkunjung ke pemukiman atlet, Presiden dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju Bandara Stansted London untuk melanjutkan penerbangan menuju Brussels dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif