Soloraya
Rabu, 20 April 2016 - 15:40 WIB

PENATAAN PARKIR SOLO : Pemkot Pastikan Bangun Gedung Parkir Pasar Gede dan Sriwedari, Sistem Bangunan Knock Down

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Solopos/dok)

Penataan parkir Solo, Pemkot tetap membangun gedung parkir di Pasar Gede dan Sriwedari.

Solopos.com, SOLO–Rencana pembangunan gedung parkir di kawasan Pasar Gede dan Sriwedari dimatangkan Pemkot. Anggaran pembangunan akan diajukan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) pada APBD Perubahan (APBD-P) 2016.

Advertisement

Saat ini, tim teknis Dishubkominfo mulai mengukur lahan dan menyusun detail engineering design (DED) pembangunan gedung parkir. Kepala Dishubkominfo Solo, Yosca Herman Soedrajat mengemukakan pembangunan gedung parkir mendesak direalisasikan, guna mengantisipasi kekurangan lahan parkir di Pasar Gede dan Sriwedari.

“Pembangunan gedung parkir sebagai tindak lanjut penataan kawasan Pasar Gede maupun Sriwedari,” kata Herman, sapaan akrabnya ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Rabu (20/4/2016).

Lebih lanjut Herman mengatakan, sesuai rencana gedung parkir di kawasan Pasar Gede akan dibangun di sisi utara Pasar Gede bagian timur. Konsep pembangunan gedung parkir nanti dibangun empat tingkat dengan sistem knockdown atau bongkar pasang menggunakan baja ringan. Gedung parkir ini akan terintegrasi satu sama lain. Begitu pula dengan pembangunan gedung parkir di kawasan Sriwedari. Gedung parkir tersebut akan dibangun dua lantai dan bakal terintegrasi dengan selter pedagang kaki lima (PKL) city walk yang direlokasi di sisi selatan Stadion Sriwedari.

Advertisement

“Gedung parkir kita bangun dengan sistem knockdown. Jadi bisa dibongkar pasang dan tidak merusak bangunan lain,” katanya.

Herman mengatakan pihaknya tengah menyusun DED untuk pembangunan gedung parkir tersebut. Herman menilai Pemkot perlu menyiapkan kantong-kantong parkir untuk mengoptimalkan penggunaan moda transportasi massal. Hal ini sekaligus dinilai sebagai solusi mengurai kemacetan lalu lintas di Kota Solo. Herman mengaku laju pertumbuhan kendaraan dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Tak pelak kondisi ini menyebabkan kepadatan lalu lintas di jalan-jalan protokol, seperti Jl. Slamet Riyadi.

“Jl. Slamet Riyadi itu mestinya harus bebas parkir. Sementara ini belum bisa diterapkan, karena belum ada kantong parkir. Nah kami rencanakan membangun gedung parkir untuk mengatasi itu,” kata dia.

Advertisement

Plt. Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Rahmat Sutomo sebelumnya mengatakan pembangunan gedung parkir sebagai solusi jangka pangka yang masuk dalam grand design penataan kawasan Pasar Gede. Sementara ini, Rahmat mengatakan parkir untuk pengunjung pasar ditata di utara Pasar Gede sisi timur. Sedangkan parkir untuk pedagang dan karyawan disediakan Pemkot di Taman Parkir eks SPBU Benteng Vastenburg Jl. Mayor Kusmanto.

“Penataan Pasar Gede baru menyentuh 30% saja, karena keterbatasan anggaran. Sesuai DED, penataan kawasan Pasar Gede membutuhkan anggaran Rp15 miliar. Namun Pemkot baru menerima bantuan kucuran anggaran dari APBD Provinsi Jawa Tengah Rp5 miliar. Bantuan Provinsi ini digunakan Pemkot untuk menata pedistrian pada tahun lalu,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif