Penataan Malioboro dilakukan bertahap.
Harianjogja.com, JOGJA-Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta Pemkot konsisten dalam menggarap Malioboro. Proses revitalisasi dinilainya bukam hanya proyek setahun, tapi bertahap. Sehingga bila pelanggaran yang ada tidak ditindak akhirnya kembali lagi.
“Sekarang konsistensinya bagaimana, tidak mungkin gubernur dan walikota setiap hari di Malioboro. Di Malioboro itu ada UPT, wani ora ngellingke, kalau enggak ya diganti saja,” kata Sultan, Senin (18/4/2016)
Raja Kraton Yogyakarta itu menambahkan Haryadi sudah menyanggupi permintaannya. selanjutnya dia tinggal melihat kinerja aktual Pemkot di lapangan.
Untuk progres pembangunan, untuk tahap awal Pemda akan memasang fasilitas yang bisa langsung dirasakan publik seperti kursi.
Selain itu Sultan juga berencana membuat Malioboro lebih terang dengan menambah penerangan yang dipasang di tempat-tempat yang menjadi ikon Jogja seperti di stasiun Tugu, Titik Nol dan Benteng Vrederburg. Fasilitas lampu penyeberangan yang beroperasi saat tombolnya ditekan akan dipasang di beberapa titik zebra cross.
“Malioboro harus berubah, jangan satu ember untuk nyuci 50 piring, makanya air bersih nanti harus ada,” pungkas dia.