Jogja
Selasa, 19 April 2016 - 04:40 WIB

ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN : Serangan Wereng Terus Berlanjut

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi hama wereng (Dok/JIBI)

Serangan hama wereng yang semula melanda lahan pertanian di wilayah pesisir kini menyerang wilayah perbukitan seperti di Desa Dlingo, Kecamatan Dlingo

 

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL- Serangan hama wereng terus berlanjut sampai sekarang. Petani tadah hujan paling terpukul.

Serangan hama wereng yang semula melanda lahan pertanian di wilayah pesisir kini menyerang wilayah perbukitan seperti di Desa Dlingo, Kecamatan Dlingo. Syamsul Malik, petani Dusun Dlingo, Desa Dlingo mengungkapkan, hingga panen padi yang berlangsung saat ini, serangan wereng masih terjadi.

“Padinya itu enggak ada isinya, kalau orang sini bilang gabuk,” tutur Syamsul Malik, Senin (18/4/2016). Ia memperkirakan panenan padi menurun hingga 30% dibanding tahun lalu.

Advertisement

Padahal kata Syamsul, mayoritas petani di Dlingo hanya bisa menikmati panen padi sekali dalam setahun, sebab sebagian besar lahan merupakan tadah hujan. Petani hanya dapat menanam padi menunggu saat musim hujan, lantaran irigasi tidak menjangkau seluruh wilayah pertanian. “Kalau untuk petani tadah hujan memang berat, karena hanya sekali panen setahun, ditambah lagi ada serangan hama seperti ini,” papar dia.

Menurut Syamsul Malik, selain serangan hama, kondisi cuaca juga memperburuk produksi pertanian. Awal tahun, petani memulai musim tanam pertama dengan harapan hujan melimpah. Ternyata, curah hujan sangat minim dan menyebabkan padi kekurangan air di masa-masa awal pertumbuhan.

Kepala Desa Dlingo Bahrun Wardoyo mengatakan, total lahan pertanian di wilayahnya sekitar 20 hektare. “Serangan hama itu merata hampir di semua wilayah,” papar Bahrun.

Advertisement

Sementara itu, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul Yuni Anti Setyorini mengatakan, lembaganya belum mendata berapa total luasan lahan di Bantul yang terserang wereng.

“Data terakhir belum masuk,” kata Yuni. Selama ini kata dia, serangan wereng paling ganas terjadi di pesisir sebab perubahan suhu yang tajam terjadi di wilayah selatan. “Cuaca kadang panas kadang dingin itu yang membuat tanaman padi mudah terserang hama,” ujarnya lagi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif