News
Selasa, 19 April 2016 - 09:40 WIB

MAHASISWA BERPRESTASI : Berkat Limbah Kaca, Tim UNS Sabet 2 Penghargaan di Malaysia

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Lomba Beton International Highest Early Strength yang diadakan di Universiti Teknologi Mara (UiTM) Malaysia

Mahasiswa berprestasi Universitas Sebelas Maret (UNS) berhasil mengukir prestasi di ajang internasional berkat limbah kaca.

Solopos.com, SOLO – Tim mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo kembali mengukir prestasi di ajang kompetisi tingkat internasional.

Advertisement

Kali ini, Tim Semar Sukhoi yang merupakan tim mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Teknik Sipil Fakultas Teknik (FT) UNS, berhasil menyabet dua penghargaan, yakni 2nd Most Green and Eco-Friendly Concrete Award dan 3rd Best Presentation Award dalam Lomba Beton International Highest Early Strength yang diadakan di Universiti Teknologi Mara (UiTM) Malaysia, Kamis-Jumat (14-15/4/2016).

Tim Semar Sukhoi yang beranggotakan empat mahasiswa Angkatan 2013 FT UNS, yaitu Chrisna Justice W, Mohammad Budi Santoso, Nindya Annisa Sabrina, dan Sherli Pramudhita Hapsari, berhasil menyedot perhatian para juri dengan presentasi mereka tentang inovasi teknologi beton mutu tinggi dan ramah lingkungan berupa rancangan beton berbahan limbah kaca.

Advertisement

Tim Semar Sukhoi yang beranggotakan empat mahasiswa Angkatan 2013 FT UNS, yaitu Chrisna Justice W, Mohammad Budi Santoso, Nindya Annisa Sabrina, dan Sherli Pramudhita Hapsari, berhasil menyedot perhatian para juri dengan presentasi mereka tentang inovasi teknologi beton mutu tinggi dan ramah lingkungan berupa rancangan beton berbahan limbah kaca.

Saat dimintai konfirmasi Espos melalui ponselnya, Senin (18/4/2016), Wakil Dekan (WD) III FT UNS, Eko Pujianto, membenarkan hal itu.

“Penghargaan yang berhasil diraih Tim dari UNS yaitu 2nd Most Green and Eco-Friendly Concrete Award dan 3rd Best Presentation Award,” ungkap Eko.

Advertisement

Dihubungi terpisah, salah satu anggota Tim Semar Sukhoi, Chrisna, mengungkapkan, dalam lomba itu, kedua tim mahasiswa dari UNS mewakili Indonesia bersama tiga tim lainnya, yaitu dua tim dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang dan satu tim mahasiswa dari Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS).

“Total ada 42 tim dari berbagai negara di dunia yang mengikuti lomba itu, dengan peserta dari kalangan mahasiswa baik itu program S1, S2, maupun S3,” kata Chrisna.

Tim Indonesia, lanjutnya berhasil meraih empat penghargaan, dua di antaranya diraih UNS dan dua penghargaan lainnya diraih oleh tim dari Undip.

Advertisement

“Saya dulu memilih kaca karena terinspirasi dari kondisi di kosnya yang banyak botol kaca berserakan. Saya terinspirasi menggunakan limbah kaca untuk bahan tambah beton saya,” tutur Chrisna.

Chrisna mengatakan, mengikuti lomba mengenai Eco SCC pertama mengenai limbah kaca kali pertama dengan mengikuti Lomba Civil Week UNS.

“Lalu saya pelajari lebih jauh tentang kaca dan ternyata itu baik untuk beton, dan Alhamdulilah saya di Civil Week UNS mendapat Juara 3,” katanya.

Advertisement

Bermodal pengalaman di Civil Week UNS, Chrisna mengatakan, dirinya mencoba mengikuti lomba di Malaysia tersebut.

“Karena setelah membaca TOR lombanya itu kurang lebih sama seperti Civil Week sehingga saya semakin berani untuk ikut kompetisi tersebut,” tambahnya.

Kemudian dalam lomba beton di Malaysia itu. Chrisna pun membentuk tim baru bernama Semar Sukhoi yang beranggotakan empat orang termasuk dirinya.

Chrisna menjelaskan, dalam lomba tersebut timnya mempresentasikan tentang inovasi teknologi pembuatan beton mutu tinggi dan ramah lingkungan yang menggunakan bahan limbah kaca.

“Kami membuat poster tentang inovasi tersebut dan mempresentasikannya di depan tim juri yang antara lain dari Inggris dan Malaysia, termasuk ketua asosiasi beton internasional,” ungkap Chrisna melalui sambungan telepon, Senin.

Dia menjelaskan, limbah kaca tersebut diolah dengan terlebih dahulu dihancurkan menjadi serbuk kaca dan dimanfaatkan kembali sebagai pengganti sebagian agregat dalam beton dan sebagian semen.

Pembuatan beton dengan memanfaatkan limbah kaca tersebut diakui bernilai ekonomis karena mampu menghemat biaya dibandingkan dengan pembuatan beton mutu tinggi dengan material biasa. Jika hal ini dapat dilakukan selain mengurangi pencemaran juga untuk mengurangi penambangan batuan alam untuk agregat.

“Yang membuat para juri sangat tertarik dan antusias dengan Tim Indonesia karena adanya ide yang muncul dari Indonesia ini untuk pemanfaatan limbah kaca sebagai inovasi dalam teknologi pembuatan beton mutu tinggi,” tambahnya.

Atas prestasi tersebut, Wibowo selaku Kaprodi Teknik Sipil FT UNS, sangat mengapresiasi. Pihaknya terus mendorong para mahasiswa UNS agar lebih berani berkompetisi, terutama di tingkat internasional. Hal itu menurutnya, akan meningkatkan reputasi UNS terlebih dalam mencapai target perwujudan UNS sebagai World Class University (WCU) atau Perguruan Tinggi Berkelas Dunia.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif