Ketimpangan ekonomi di Jogja dan Sleman dianggap mencolok
Harianjogja.com, JOGJA- Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY J Bambang Kristianto mengungkapkan, ketimpangan di DIY cukup menyolok antar kabupaten dan kota.
Namun, untuk wilayah Gunungkidul, Kulonprogo, dan Bantul tidak begitu terlihat ketimpangan antar kecamatan.
“Ketimpangan tinggi terjadi di Sleman dan Jogja. Ada beberapa hal yang mempengaruhi,” ungkap dia, Senin (18/4/2016).
Ia menjelaskan, sekitar 65% penduduk DIY tinggal di area perkotaan. Artinya, ada urbanisasi dari penduduk desa ke kota dan kebanyakan masuk ke sektor informal karena memiliki pendidikan yang cenderung lebih rendah.
Tingkat pendidikan yang rendah itu menyulitkan mereka mendapatkan pekerjaan di sektor formal dan pekerjaan dengan gaji yang tinggi.
“Di kota, banyak yang tinggal di kondominium, tetapi ada juga yang tinggal di rumah sangat sederhana,” ungkap dia.