SOLOPOS.COM - Ilustrasi mencukur rambut setelah haji (Kemenag.go.id)
Demi kelancaran, kementerian agama himbau calon jamaah untuk mempersiapkan diri secara matang terkait dengan syarat yang harus dipenuhi.
Harianjogja.com, WONOSARI—Kementerian Agama Kabupaten Gunungkidul tahun ini akan memberangkatkan sedikitnya 300 orang calon jemaah haji. Demi kelancaran, kementerian agama himbau calon jamaah untuk mempersiapkan diri terkait dengan syarat yang harus dipenuhi.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gunungkidul, Nur Abadi mengungkapkan dalam tahap awal pelaksanaan ibadah haji calon jamaah harus mempersiapkan dan melengkapi persyaratan. Pasalnya, tahun ini persyaratan diurus secara mandiri oleh calon jamaah haji.
“Seperti passport, sekarang prosesnya mengurus sendiri, hanya saja tetap difasilitasi oleh Kemenag. Tidak seperti dulu yang diurus bersama-sama,” kata dia saat dijumpai di kantornya, Senin (18/4/2016).
Selain itu, persiapan yang harus dilakukan antara lain yakni melakukan tes kesehatan. Untuk tes kesehatan, seluruh biayanya akan ditanggung oleh pemerintah, khususnya untuk pemberian vaksin meningitis kepada calon jamaah haji, karena hal tersebut merupakan syarat wajib yang diajukan oleh pemerintah Arab Saudi. Namun tes kesehatan diluar yang diwajibkan, calon jamaah haji harus membiayai secara mandiri, karena bukan suatu keharusan tapi untuk berjaga-jaga terkait kondisi tubuh menghadapi cuaca di Arab Saudi yang saat ini sedang ekstrem.
“Kecuali yang nantinya ingin cek kesehatan seperti pemberian vaksin untuk influenza, itu menggunakan biaya sendiri, untuk mereka berjaga-jaga mengatasi perbedaan cuaca, ” kata dia.
Ia menambahkan untuk tahun ini calon jamaah haji di Gunungkidul masih didominasi oleh PNS dan kalangan Guru, sedangkan untuk asal kecamatan mayoritas dari Kecamatan Wonosari. Sementara itu persiapan untuk pemberangkatan mereka pun sudah dilakukan sejak Februari lalu, antara lain yakni dengan memberikan pembinaan dan sosialisasi kepada para calon jamaah haji.