Jateng
Selasa, 19 April 2016 - 13:50 WIB

E-KTP JATENG : Magelang Raih Penghargaan Mendagri

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

E-KTP Jateng, penerbitan terbaik salah satunya diraih Kota Magelang.

Semarangpos.com, MAGELANG – Pemerintah Kota Magelang, Jawa Tengah, meraih penghargaan dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) atas keberhasilannya dalam penyelenggaraan penerapan KTP elektronik atau E-KTP.

Advertisement

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Magelang, Devananda, mengatakan Kota Magelang merupakan satu dari 10 kabupaten/kota di Indonesia yang mendapat penghargaan itu. Penghargaan itu diberikan saat rapat koordinasi (rakor) di Kota Palembang, beberapa waktu lalu.

“Saya terkejut saat rakor di Palembang diundang ke panggung untuk menerima penghargaan langsung dari Mendagri. Kami tidak menyangka, karena ada 514 kota/kabupaten se Indonesia,” ujar Devananda seperti dilansir dari laman berita Antara, Senin (18/4/2016).

Devananda mengatakan penghargaan ini terkait dengan keberhasilan Pemkot. Magelang dalam pencapaian target penyelenggaraan E-KTP. Taget pemerintah 96.616 KTP, sedangkan data E-KTP yang dicapai Kota Magelang per Desember 2015 sebanyak sebanyak 93.877 KTP.

Advertisement

“Kami dinilai berhasil mencapai target penerbitan E-KTP sesuai jumlah wajib. Kami tentu bangga dengan penghargaan ini, apalagi di Jawa Tengah hanya Kota Magelang yang dapat. Ini jadi penyemangat kami untuk terus menggiatkan dan menyosialisasikan KTP elektronik ke depan,” katanya.

Kabid Dokumentasi dan Informasi Disdukcapil Kota Magelang, Agung Widhiantoro, menerangkan ada upaya yang harus dilakukan untuk mempertahankan penghargaan ini. Salah satunya dengan gencar sosialisasi hingga ke RT dan RW yang belum melakukan perekaman.

“Mayoritas yang belum melakukan perekaman adalah dari kalangan pemula, seperti warga yang sudah berusia 17 tahun. Ada juga yang bekerja dan kuliah di luar daerah. Ada pula yang dari kaum difabel dan jompo,” katanya.

Advertisement

Khusus bagi kaum difabel dan jompo, kata Agung, pihaknya menggiatkan aksi jemput bola. Tim akan mendatangi rumahnya langsung untuk melakukan pendataan dan perekaman. Upaya ini biasanya dilakukan setiap hari Jumat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif