Jogja
Selasa, 19 April 2016 - 16:20 WIB

BERAS BULOG : Beras Sleman Dibeli dengan Harga Lebih Tinggi

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas mengangkut beras dari penggilingan di Dusun Kwadungan, Widodomartani, Ngemplak, Sleman, yang telah dibeli Bulog Divre Jogja, Senin (18/4/2016). (Bernadheta Dian Saraswati/JIBI/Harian Jogja)

Beras Bulog mulai dilakukan pengadaan memasuki musim panen

Harianjogja.com, SLEMAN-Memasuki masa panen, Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Divre Jogja sudah melakukan penyerapan gabah petani. Di Sleman, Bulog membeli gabah dengan harga lebih tinggi karena kualitas gabah termasuk premium.

Advertisement

“Khusus untuk Sleman ada harga khusus yakni kami beli lebih 10 persen dari HPP [Harga Pokok Pembelian], baik untuk beras atau gabah,” kata Kepala Bulog Divre Jogja Sugit Tedjo Mulyono pada wartawan saat melakukan Serapan Gabah dan Beras (Sergab) di Dusun Kwadungan, Widodomartani, Ngemplak, Sleman, Senin (18/4/2016).

Ia beralasan, kualitas beras di Sleman berbeda dengan beras di daerah lainnya. Menurutnya  beras Sleman termasuk kelas premium. “Kalau beli PSO [medium] maka gapoktan [gabungan kelompok tani] menertawakan kita karena gabah Sleman tidak ada yang medium,” ujar dia lagi.

Khusus untuk penyerapan gebah dan beras di Kwadungan dan Dusun Kaliwaru, Widodomartani, Bulog berhasil membeli sebanyak 10 ton. Hingga saat ini, Bulog telah menyerap 16.000 ton gabah kering panen (GKP) dari seluruh wilayah DIY dari target 20.000 ton GKP hingga bulan April.

Advertisement

Unit Distribusi Gapoktan Widodo Manunggal Agus Sulistia Wibawa mengatakan, penjualan gabah pada Bulog baru dilakukan pertama kali. Sebelumnya petani hanya menjual secara mandiri. “Yang penting [gabah dan beras] petani tidak ada yang dibeli dengan harga murah. Dengan pembelian Rp3.700 [GKP per kg], petani tidak rugi. Ini tadi dibeli Rp4.000,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif