Soloraya
Senin, 18 April 2016 - 11:00 WIB

PKL SOLO : Pasrah Dipindah, Pedagang Sunday Market Manahan Ingin Disediakan Tempat

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Burhan Aris Nugraha/JIBI/SOLOPOS)

PKL Solo di Manahan bakal ditata.

Solopos.com, SOLO – Pedagang kaki lima (PKL) Sunday Market Manahan, Solo ingin tetap bertahan untuk menggelar dhasaran di Kompleks Stadion Manahan setiap Minggu pagi hingga siang.

Advertisement

Ketua Paguyuban Pedagang Kaki Lima (PKL) Sunday Market Manahan, Joni Jondari, mengatakan para PKL cenderung pasrah dengan rencana Pemkot memindahkan PKL Sunday Market keluar dari kompleks Stadion Manahan. Sebab, menurut dia, keberadaan PKL Sunday Market di Stadion Manahan juga atas dasar kebijakan dari Pemkot Solo pada saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih menjabat sebagai Wali Kota Solo pada 2005.

“Kami pada dasarnya mendukung program Pemkot. Kami sejak dulu dibina sejak masih berjualan di pinggir jalan. Kalau Pemkot mau menata PKL [Sunday Market] ya tidak apa-apa. Cuma kami belum punya gambaran nanti bagaimana kalau PKL sampai benar-benar dipindah,” kata Joni saat berbincang dengan solopos.com di Stadion Manahan, Minggu (17/4/2016) pagi.

Joni mengungkapkan Paguyuban PKL Sunday Market ingin Pemkot menyediakan tempat yang bisa menampung seluruh PKL Sunday Market apabila jadi memindah. Hal tersebut, menurut dia, penting disediakan agar pedagang Sunday Market tidak terpisah-pisah. Joni mengutarakan Sunday Market selama ini sudah cukup dikenal masyarakat luas dan menjadi tujuan belanja ketika hari Minggu.

Advertisement

“Kalau PKL dipecah, bisa semakin sulit terpantau atau tertata. Tidak menutup kemungkinan sebagian PKL nekat berjualan kembali ke jalan. Kalau ditaruh di selter atau pasar, lain cerita. Pedagang berharap bisa tetap berjualan di satu tempat. Kami masuk Stadion Manahan juga bersama-sama dulu. Jumlah PKL waktu itu hampir 1.000 orang. Sekarang bertambah,” ujar Joni.

Joni menegaskan Paguyuban PKL Sunday Market pada dasarnya tidak mau melawan kebijakan Pemkot. Disinggung soal aktivitas perdagangan Sunday Market yang menimbulkan banyak sampah, Joni menjelaskan, Paguyuban sudah berupaya maksimal. Paguyuban PKL Sunday Market telah menyediakan 30 tong sampah di kompleks Stadion Manahan. Paguyuban akan berupaya menambah tong sampah menjadi 100 buah.

”Sampah bukan dari PKL saja, tapi lebih banyak dari pembeli. Kami memang kesulitan meminta pembeli untuk buang sampah pada tempatnya. Kami bahkan berencana untuk iuran membelo 70 tong sampah lagi. Kami pastikan, Stadion Manahan sudah bersih dari sampah menginjak Minggu sore. Intinya Senin pagi sudah bersih,” tegas Joni.

Advertisement

Sementara itu, salah satu Korlap PKL Sunday Market, Sarno, mengungkapkan kompleks Stadion Manahan tetap bisa digunakan untuk olahraga selama pelaksanaan Sunday Market. Menurut dia, pengurus Paguyuban PKL Sunday Market terus berkeliling kompleks Stadion Manahan untuk mrmastikan tidak ada PKL yang menempati jalan. Sarno tidak ingin masyarakat yang ingin olahraga dengan berlari atau bersepeda di jalanan kompleks Stadion Manahan terhambat oleh keberadaan PKL.

“Kebanyakan masyarakat sebenarnya sudah paham. Mereka berolahraga di Stadion Manahan sebelum ramai pembeli. Pada waktu Subuh mereka datang ke Stadion Manahan untuk berolahraga. Setelah itu, mereka memanfaatkan waktu belanja,” jelas Sarno.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif