News
Senin, 18 April 2016 - 10:00 WIB

GEMPA EKUADOR : Belum Ada Laporan WNI Jadi Korban

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Polisi, Minggu (17/4/2016), mencari para korban di antara reruntuhan bangunan di kawasan Manta, akibat gempa mengguncang Ekuador. (JIBI/Reuters)

Gempa Ekuador mengakibatkan ratusan korban meninggal dunia.

Solopos.com, JAKARTA—Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Quito, Ekuador, memastikan belum ada laporan mengenai adanya warga negara Indonesia yang menjadi korban dalam gempa bumi di negara tersebut.

Advertisement

Keterangan resmi Kementerian Luar Negeri, menyebut saat ini KBRI Quito terus berkoordinasi dengan otoritas setempat dan jaringan masyarakat Indonesia di Ekuador untuk mendapatkan informasi perkembangan situasi pasca-gempa.

“Dari hasil koordinasi di dapat informasi bahwa sejauh ini tidak ada laporan warga negara Indonesia yang menjadi korban gempa, dan masyarakat Indonesia dilaporkan dalam keadaan baik,” isi siaran pers Kementerian Luar Negeri, seperti dikutip dari laman resminya, Senin (18/4/2016).

Berdasarkan data KBRI Quito, jumlah warga negara Indonesia yang berada di Ekuador berjumlah 45 orang, yang sebagian besar tinggal di daerah pegunungan. Hanya ada dua orang warga negara Indonesia yang berprofesi sebagai pelaut terdata tinggal di Manta, dekat lokasi gempa bumi.

Advertisement

KBRI Quito pun meminta kepada seluruh warga negara Indonesia di Ekuador untuk tetap waspada, dan menghindari bepergian ke daerah pesisir pantai.

Keterangan resmi itu juga menyebutkan Pemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan simpati, serta belasungkawa terhadap Pemerintah dan rakyat Ekuador atas gempa bumi yang terjadi. Gempa berkekuatan 7,4 skala richter yang terjadi pada 16 April 2016 terjadi di pantai tengah, dengan pusat gempa berjarak 173 kilometer dari Quito, ibu kota Ekuador.

Gempa bumi itu sendiri telah mengakibatkan 41 orang meninggal dunia, beberapa gedung, serta jembatan di Manta dan Guayaquil dilaporkan runtuh. Pemerintah setempat juga telah menyatakan keadaan darurat nasional, dan mengeluarkan peringatan tsunami.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif