News
Minggu, 17 April 2016 - 10:55 WIB

GEMPA EKUADOR : Gempa 7,8 SR Guncang Ekuador, 28 Tewas, Diperkirakan Timbulkan Tsunami

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tiga bangunan di Guayaquil, Ekuador, runtuh setelah gempa 7,8 SR mengguncang negara itu, Sabtu (16/4/2016) pukul 20.00 waktu setempat (08.00 WIB). (Istimewa/BNO News)

Gempa Ekuador 7,8 SR menimbulkan 28 korban tew3as.

Solopos.com, QUITO — Sedikitnya 28 orang tewas di Ekuador setelah gempa berkekuatan 7,8 SR mengguncang kawasan pantai Pasifik negara itu Sabtu (16/4/2016) waktu setempat. Selain itu, kerusakan paling besar terjadi di dekat pusat gempa tersebut dan kota terbesar Guayaquil.

Advertisement

Pemerintah setempat mengimbau warga setempat meninggalkan kawasan pantai untuk menghindari risiko datangnya tsunami. Peringatan tsunami juga disebar luaskan di Ibu Kota Ekuador, Quito, yang berjarak ratusan kilometer dari pantai, dan beberapa kota lain di negara itu.

“Berdasarkan informasi awal, ada 16 orang yang meninggal dunia di kota Portoviejo, 10 di Manta, dan dua di Provinsi Guayas,” kata Wakil Presiden Ekuador, Jorge Glas, kepada stasiun televisi setempat yang dikutip Reuters, Minggu (17/4/2016), WIB. “Kami masih mencari perkembangan informasi.”

Pusat Peringatan Tsunami Pacific menyebutkan gelombang tsunami kemungkinan akan terjadi dengan ketinggian 0,3-1 meter di beberapa kawasan pantai Ekuador. Tak hanya itu, negara tetangga Ekuador, Peru, juga diperingatkan akan mengalami tsunami akibat gempa itu.

Advertisement

Badan Geofisika setempat dalam pernyataannya menyatakan ada kerusakan besar di dekat pusat gempa dan di Guayaquil. Namun belum ada informasi detail tentang kerusakan tersebut.

Gempa mengguncang negara itu sekitar pukul 20.00 waktu setempat (08.00 WIB) dengan kedalaman 20 km. Media sosial menggambarkan runtuhnya jembatan di Guayaquil dan juga sebuah menara di bandara Kota Manta.

“Saya sedang di rumah nonton film dan semuanya bergoyang. Saya lari keluar ke jalan dan sampai sekarang belum tahu apa yang akan terjadi,” kata Lorena Cazares, 36, seorang pekerja perusahaan telekominikasi di Quito.

Advertisement

Sebagian wilayah Quito sempat mengalami pemutusan jaringan telepon dan komunikasi hanya bisa dilakukan melalui Whatsapp. Pemerintah daerah setempat kemudian menyatakan jaringan tersebut telah dipulihkan dan mengonfirmasi tak ada korban di kota itu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif