Jatim
Minggu, 17 April 2016 - 23:05 WIB

BENCANA TRENGGALEK : Ini Pemicu Pergeseran Tanah yang Merusak 21 Bangunan di Pucanganak

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Prajurit TNI dan BPBD Trenggalek membantu warga membongkar rumah yang terancam longsor di Desa Pucanganak, Kecamatan Tugu, Trenggalek, Jawa Timur, Jumat (15/4/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Destyan Sujarwoko)

Bencana Trenggalek yakni tanah retak di Pucanganak dipicu aliran sungai bawah tanah.

Madiunpos.com, TRENGGALEK – Tim geologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menyimpulkan fenomena pergeseran tanah di Desa Pucanganak, Kecamatan Tugu, Trenggalek, sebagai dampak aliran sungai bawah tanah yang memicu pergerakan lempeng.

Advertisement

“Ini fenomena unik dan satu-satunya kejadian di Jatim, atau menurut tim riset dari UGM sebagai salah satu dari delapan kejadian langka di Indonesia,” kata Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak di Trenggalek, Sabtu (16/4/2016).

Menurut Emil, hasil penelitian tim geologi UGM merekomendasikan agar seluruh bangunan di atas Dusun Sumbermadu RT 19 RW 08 Desa Pucanganak untuk dikosongkan.

Alasannya, kata dia, aktivitas subsurface atau gerakan air di aliran sungai bawah tanah di area tersebut telah menyebabkan tanah terbelah dan terus merembes sehingga lambat laun membentuk jalur sungai permukaan.

Advertisement

“Dengan kondisi seperti itu lahan di atasnya tidak memungkinkan bagi warga untuk tinggal di situ lagi. Sebab tanah yang ada terus terbelah membentuk sungai,” ujarnya.

Emil memastikan fenomena itu murni faktor alam dan bukan dipicu oleh aktivitas pembangunan bandungan yang berjarak sekitar dua kilometer dari lokasi pergeseran tanah di Desa Pucanganak.

Sebagai langkah awal, lanjut dia, 20 KK yang ada di area inti terdampak pergeseran tanah di Desa Pucanganak secepatnya untuk direlokasi. Namun Emil mengaku pemda hanya bisa membantu proses relokasinya ke tempat yang dirasa aman.

Advertisement

“Untuk saudara-saudara kami yang tidak beruntung itu, pemerintah daerah masih mencari cara untuk menolong mereka. Kira-kira sumber APBD mana yang bisa digunakan untuk membantu mengurangi beban mereka,” ujar dia.

Menurut warga, perangkat desa maupun BPBD, pergeseran tanah di Dusun Sumbermadu RT 19 RW 08 Desa Pucanganak sudah berlangsung sejak 2011.

Fenomena alam di area seluas sekitar 10 hektare tersebut menyebabkan permukaan tanah merekah dan bergeser secara pelan sehingga menyebabkan dinding-lantai bangunan warga retak-retak.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif