Jogja
Minggu, 17 April 2016 - 10:20 WIB

Belalang Gunungkidul Dulu Ditangkap dengan Cundit, Sekarang Dilem

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Nanang sedang mencari belalang di area hutan yang ada di Desa Giriharjo, Kecamatan Panggang Gunungkidul. (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Belalang Gunungkidul mulai langka

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Menurunnya populasi belalang di Gunungkidul, tidak lepas dari adanya perubahan dalam proses pencarian.

Advertisement

Kalau dulu hewan ini hanya ditangkap dengan menggunakan cundit,  sekarang sudah ada beberapa pemburu yang menggunakan lem untuk menangkap.

Di lihat dari cara kerja, penggunaan lem dirasa lebih mudah, karena belalang lebih mudah ditangkap. Namun cara ini berpengaruh terhadap populasi belalang. Selain itu, dikarenakan lem yang digunakan merupakan lem tikus maka jika tidak dicuci dengan bersih maka rasanya akan lebih pahit.

“Memang kesannya lebih mudah menggunakan lem, tapi saya tidak mau karena akan berpengaruh terhadap rasa belalang. Jadi saya lebih memilih menggunakan cundit, meski agak sulit untuk menangkap tapi rasanya tetap,” ungkap Edi, pemburu belalang dari Desa Kepek, Saptosari, baru-baru ini.

Advertisement

Meski ada resiko sendiri di setiap cara penangkapan, Edi mengaku tidak bisa berbuat banyak. Sebab untuk cara penangkapan diserahkan sepenuhnya ke masing-masing orang.

“Saya tidak bisa ikut campur dengan masalah itu. yang paling penting apa yang saya gunakan merupakan cara yang terbaik dan tidak ada yang dirugikan karenanya,” ungkapnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif