Jogja
Sabtu, 16 April 2016 - 20:20 WIB

WISATA KULONPROGO : Banyak Pohon Kelapa, Desa Bojong Menuju Desa Wisata

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tanaman kelapa banyak tumbuh di Desa Bojong, Kecamatan Panjatan, Kulonprogo, dinilai membuat konsep agrowisata berpotensi dikembangkan di wilayah itu. Foto diambil pada Kamis (7/4/2016). (Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Wisata Kulonprogo akan bertambah objek dengan rencana pembentukan desa wisata Bojong

Harianjogja.com, KULONPROGO-Tanaman kelapa yang banyak dibudidayakan di Desa Bojong, Kecamatan Panjatan dinilai berpotensi dikembangkan sebagai obyek daya tarik wisata.

Advertisement

Dalam jangka panjang, desa yang terkenal dengan varietas unggul kepala bojong bulat tersebut diproyeksikan menjadi kawasan agrowisata.

Kepala Desa Bojong, Dwi Andana mengatakan, hampir setiap warga Bojong memiliki tanaman kelapa di pekarangan rumah. Sebuah perkebunan kelapa terpadu seluas empat hektare juga dikembangkan masyarakat setempat sejak 2008 lalu.

Advertisement

Kepala Desa Bojong, Dwi Andana mengatakan, hampir setiap warga Bojong memiliki tanaman kelapa di pekarangan rumah. Sebuah perkebunan kelapa terpadu seluas empat hektare juga dikembangkan masyarakat setempat sejak 2008 lalu.

Selain menjual buah kelapa dalam bentuk butiran, masyarakat merintis usaha pembibitan. Sebagian masyarakat juga memanfaatkan bagian lain dari tanaman tersebut, misalnya membuat sapi dari lidi atau serabut kelapa.

Menurut Dwi, potensi tanaman kelapa di Bojong masih bisa lebih dioptimalkan. Dia berpendapat, keberadaan bandara nantinya merupakan peluang untuk mengembangkan usaha yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Advertisement

Dwi memaparkan, pemerintah desa sedang merancang konsep agrowisata dengan memanfaatkan potensi tanaman kelapa. Lahan persawahan akan didesain lebih banyak ditanami kelapa dengan menerapkan model tumpang sari.

Area perkebunan kelapa terpadu dan usaha pembibitan juga bisa dikembangkan sebagai wisata bertema edukasi. “Nanti bisa dipadukan juga dengan perikanan ada beberapa titik khusus  wisata kuliner,” ujar dia.

Sebelumnya, Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertahut) Kabupaten Kulonprogo, Widi Astuti mengungkapkan, tanaman kelapa merupakan salah satu komoditas unggulan sektor perkebunan Kulonprogo.

Advertisement

Tahun ini, dana sebesar Rp211,5 juta disiapkan untuk program peremajaan tanaman kelapa di lahan seluas 100 hektare yang tersebar di lima kecamatan, yaitu Temon, Wates, Panjatan, Galur, dan Kokap.

Populasi tanaman kelapa di Kulonprogo diperkirakan mencapai lebih dari dua juta pohon. Namun, angka tersebut akan berkurang seiring adanya pembangunan bandara dan program cetak sawah baru di sejumlah wilayah.

Di sisi lain, perluasan atau pembuatan lahan perkebunan kelapa baru dianggap relatif susah, apalagi karena selama ini tanaman kelapa juga lebih banyak dibudidayakan di pekarangan warga.

Advertisement

Upaya peningkatan produktivitas kelapa kemudian berusaha ditempuh tidak hanya melalui program peremajaan serta pembinaan dan pendampingan terhadap petani terkait budi daya yang baik. Menurut Widi, pola pikir bisnis petani juga perlu dikembangkan.

“Petani seharusnya sadar jika dia bisa mendapatkan keuntungan lebih jika mengolah hasil perkebunannya menjadi berbagai produk, bukan sekedar bahan mentah,” ucap Widi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif