Soloraya
Sabtu, 16 April 2016 - 19:00 WIB

TOL SOLO-KERTOSONO : Beban Jalan di Solo Diprediksi Turun 20%

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi proyek pembangunan tol Solo-Kertosono (JIBI/Solopos/Dok.)

Tol Solo-Kertosono membuat beban jalan di Solo saat Lebaran diprediksi turun.

Solopos.com, SOLO–Pembukaan jalan tol Solo-Kertosono (Soker) pada arus mudik Lebaran tahun ini diprediksi mengurangi kepadatan lalu lintas di Solo hingga 20%. Keberadaan jalan tol memungkinkan kendaraan pribadi dan angkutan barang dari maupun menuju Jawa Timur tak perlu masuk Solo.

Advertisement

Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo, Sri Baskoro, mengatakan tol soker dapat menjadi jalur alternatif mudik bagi kendaraan dari arah timur, barat maupun utara. Baskoro menghitung ada potensi penurunan volume kendaraan hingga 20% di masa Lebaran tahun ini dengan pembukaan akses tol. Beberapa tahun terakhir, kendaraan yang melintas di Solo saat periode Lebaran mencapai 7 juta kendaraan.

“Penurunan sebesar 20% dimungkinkan karena angkutan dari arah Sragen dapat langsung ke arah Ngawi melalui tol. Tak perlu melewati Solo,” ujarnya saat berbincang dengan Solopos.com, Sabtu (16/4/2016).

Baskoro tak menampik nihilnya jalan tol maupun jalan lingkar selama ini memicu kemacetan luar biasa di dalam kota, khususnya saat momen Lebaran. Lebar jalan, imbuhnya, tak mampu lagi menampung luberan kendaraan dari penjuru wilayah. Dia yakin kemacetan di Solo sedikit banyak akan terurai dengan beroperasinya tol Soker. “Kemungkinan kepadatan arus saat Lebaran besok lebih didominasi pemudik bertujuan Solo dan sekitarnya (Sukoharjo dsb).”

Advertisement

Disinggung upaya rekayasa lalu lintas untuk mendukung tol Soker, Baskoro menyebut hingga kini belum ada pembahasan detail. Pihaknya masih menunggu pertemuan dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk membicarakan teknis pengoperasian tol.

“Kabarnya pekan depan mau ada pertemuan di pusat. Setelah rapat itu, baru kami akan merapatkan barisan dengan stakeholder provinsi dan Soloraya,” jelasnya.

Anggota Komisi III DPRD, Suharsono, optimistis ada penurunan volume kendaraan signifikan di kawasan Solo dengan adanya tol. Menurut Suharsono, beban angkutan barang seperti truk yang selama ini melalui Solo dari arah Jawa Timur dapat ditekan. “Masalahnya tinggal kendaraan pribadi. Mereka perlu diarahkan melewati tol daripada terjebak kemacetan di Solo,” ujarnya.

Advertisement

Suharsono menilai pemudik dengan tujuan Baki, Sukoharjo, Jogja dan sekitarnya cenderung tetap melalui Solo karena pertimbangan efisiensi. Pemudik perlu melalui jalan memutar jika menggunakan tol. Di sisi lain, Komisi III mendorong Pemkot menyiapkan rekayasa lalu lintas di dekat pintu keluar-masuk tol seperti di Klodran.

“Kawasan Banyuanyar yang berbatasan dengan Klodran sekarang saja sudah macet saat pagi dan sore hari. Keberadaan pintu tol perlu diantisipasi, salah satunya dengan pemberian traffic light.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif