Soloraya
Jumat, 15 April 2016 - 19:40 WIB

TOL SOLO-KERTOSONO : Jalur Tol Solo-Mantingan Belum Bisa Digunakan untuk Mudik Lebaran, Ini Penyebabnya

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah warga melintas menggunakan sepeda motor di jalan tol Soker di Desa Jeruksawit, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar. Jalur tol di titik ini belum menyatu lantaran terdapat lahan pemakaman umum milik warga yang sedang proses pemindahan. Foto diambil awal pekan ini. (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Tol Solo-Kertosono, jalan tol ruas Solo-Mantingan belum bisa digunakan saat mudik Lebaran.

Solopos.com, SRAGEN–Lalu lintas di jalan Sragen-Ngawi tepatnya di kawasan Kebonromo, Ngrampal, cukup ramai, Jumat (15/4/2016). Tak jauh dari jalan nasional itu, sebuah ekskavator dikerahkan untuk membuat lubang di sebelah utara jalan. Di lubang itu, pekerja proyek akan menanam sejumlah pasak bumi sebagai penguat fondasi overpass jalan tol Solo-Mantingan.

Advertisement

Pembebasan lahan milik perorangan yang terkena proyek jalan tol Solo-Mantingan sudah selesai 99%. Hanya terdapat satu petak lahan seluas 798 meter2 di kawasan Singopadu yang belum dibebaskan. “Itu adalah lahan yang menjadi sengketa satu keluarga. Sengketa lahan itu sudah terjadi jauh sebelum ada rencana proyek pembangunan jalan tol,” kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembebasan Lahan Proyek Jalan Tol Solo-Mantingan II, Sihono, saat ditemui Solopos.com di kantornya.

Sebagian besar lahan milik perorangan sudah dibebaskan pada akhir 2015 lalu. Masih ada 17 petak tanah bengkok milik tujuh desa yang belum dibebaskan hingga kini. Pembebasan tanah kas desa itu menunggu turunnya rekomendasi tentang penghapusan status aset milik pemerintah desa dari Gubernur Jawa Tengah.

Proses pembebasan lahan yang belum kelar itu menentukan perkembangan pekerjaan fisik pembangunan jalan tol Solo-Mantingan di bawah tanggung jawab PT Solo Ngawi Jaya (SNJ). Berdasar pantauan Solopos.com, pembangunan jalan tol itu rata-rata baru mencapai tahap pengerasan lahan dan pembangunan overpass. Permukaan jalan tol itu masih berupa tanah. Setelah diguyur hujan, permukaan jalan itu cukup licin dan berlumpur.

Advertisement

“Belum ada permukaan jalan yang sudah dibeton. Namun, jalan itu sudah bisa digunakan dalam kondisi darurat. Syaratnya, jalan itu sebelumnya tidak diguyur hujan. Kami sendiri pernah melintasi permukaan jalan tol itu dari Karangmalang [Masaran] hingga Sidoharjo pada saat Presiden berkunjung ke Sragen,” jelas Sihono.

Pembangunan fisik jalan tol baru dimulai secara intensif pada awal Januari lalu. Lantaran baru mencapai tahap awal, jalan tol Solo-Mantingan kemungkinan besar belum bisa dipakai untuk mudik Lebaran tahun ini.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif