Jogja
Jumat, 15 April 2016 - 02:40 WIB

CUACA EKSTREM : Hasil Tangkapan Nelayan Bantul Menurun

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi baan bakar minyak (BBM) kebutuhan nelayan. (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Nelayan sangat terkendala dengan ombak tinggi yang makin sering terjadi.

 

Advertisement

 

Harianjogja.com, BANTUL- Nelayan Pantai Samas, Bantul mengeluhkan penurunan hasil tangkapan ikan sejak tahun ini akibat cuaca buruk.

Penurunan hasil tangkapkan ikan diungkapkan Slamet alias Mame. Nelayan asal Cilacap, Jawa Tengah yang sudah menetap di Samas, Bantul tersebut menuturkan, hasil tangkapan ikan saat ini berbeda jauh dibanding tahun lalu.

Advertisement

Tahun lalu, sekali berlayar di perairan DIY ia mampu membawa pulang 50 kilogram hingga 70 kilogram ikan laut. Keuntungan yang ia peroleh juga menggiurkan, rata-rata Rp3 juta hingga Rp4 juta sekali melaut. “Minimal itu Rp500.000 hasilnya,” tutur Slamet, Kamis (14/4).

Kini, sekali melaut Mame hanya mampu membawa pulang lima kilogram hingga sepuluh kilogram ikan. Hasil tangkapannya menurutnya menurun drastis. Ia menduga, kondisi cuaca menyebabkan hasil tangkapan ikan melorot.

Selain ikan berkurang, nelayan menurutnya juga kerap terkendala gelombang tinggi saat melaut. Alhasil tidak setiap hari nelayan berlayar. “Kadang hari ini melaut, besok tidak. Jadi tidak tiap hari,” papar dia.

Advertisement

Ditambahkannya, nelayan sampai sekarang juga masih percaya pada tradisi leluhurnya. Saat Jumat Kliwon pada penanggalan Jawa, nelayan memilih tidak melaut. Mereka percaya gelombang saat itu tengah tinggi-tingginya. Padahal saat ini di laut selatan tengah musim ikan bawal dan layur.

Slamet kini sudah menjadi nelayan mandiri dan memiliki perahu layar. Sebelumnya ia merantau ke Samas dan menumpang bekerja pada nelayan lain yang memiliki perahu.

Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Bantul sebelumnya mencatat tren penurunan perikanan tangkap pada 2015 dibanding 2014. Baik hasil tangkapan laut maupun perairan umum. Penurunannya mencapai 200 ton. Tahun lalu, produksi perikanan tangkap Bantul hanya sejumlah 740.599 kilogram (740 ton) ikan. Sedangkan pada 2014, produksi perikanan tangkap mencapai 941.752 kilogram (941,7 ton) ikan.

Kepala Bidang Kelautan dan Perikanan Tangkap DKP Bantul Yus Warseno tak memungkiri, perubahan cuaca berpengaruh buruk pada hasil tangkapan ikan dan nasib nelayan. “Faktor utamanya cuaca, selain itu ikan laut juga dipengaruhi suhu,” ujar dia. (Bhekti Suryani)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif