Jogja
Jumat, 15 April 2016 - 18:20 WIB

ASURANSI RUMAH : Pascagempa 2006, Peminat Asuransi Rumah Tinggi

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi perumahan (Rachman/JIBI/Bisnis)

Asuransi rumah mulai diminati setelah terjadinya gempa bumi 2006

Harianjogja.com, SLEMAN-Pasca bencana gempa bumi 2006, peminat asuransi rumah semakin tumbuh. Masyarakat mulai menyadari pentingnya asuransi selain jiwa. Hal ini disampaikan Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia periode 2014-2017, Ade Body Satria, Kamis (14/4/2016).

Advertisement

“Sebelum 2006 jarang sekali yang pakai asuransi rumah, begitu juga dengan asuransi kendaraan. Masih sangat jarang,” ujar dia.

Menurutnya, pasca bencana gempa bumi yang banyak merusak rumah huni di kabupaten Bantul, banyak orang yang sadar bahwa hanya dengan pertambahan nilai premi yang kecil, masyarakat bisa mendapatkan manfaat yang lebih luas.

Body mengatakan, sebelum bencana 2006, peserta asuransi rumah adalah para peserta Kredit Perumahan Rakyat (KPR). Program KPR biasanya terikat dengan asuransi rumah agar saat terjadi sesuatu hal pada rumah yang dibeli, pihak bank tidak mengalami kerugian besar.

Advertisement

Peserta asuransi rumah dibebankan premi tahunan yang tidak terlalu besar. Setiap tahun, peserta hanya perlu membayar premi senilai 0,48%-0,58% dari harga rumah, di luar harga tanah. Besaran premi ini berdasarkan ketentuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Body menjelaskan, rumah yang mendapat jaminan adalah yang jadi korban kebakaran,  sambaran petir, ledakan, tertimpa pesawat terbang, dan asap. “Bisa ada perluasan seperti rumahnya rusak karena kerusuhan, dibongkar maling, dan gempa bumi,” tandasnya.

Ia sendiri tidak bisa menyebut jumlah peserta asuransi rumah di DIY karena publikasi data menjadi kewenangan AAUI Pusat. Hanya saja, ia menyebut dari total klaim yang masuk, klaim karena kebakaran lebih mendominasi. Biasanya kasus ini dialami gudang atau bangunan industri yang setiap hari melakukan kegiatan produksi menggunakan tenaga listrik atau api.

Advertisement

“Kita optimistis tahun ini bisa tumbuh 30 persen. Dari berita di media massa serta ukungan sosialisasi OJK, dari tahun ke tahun kesadaran masyarakat berasuransi semakin tumbuh,” paparnya. Tidak hanya asuransi rumah, asuransi kendaraan pun diprediksi meningkat.

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif