Jogja
Kamis, 14 April 2016 - 06:20 WIB

PILKADA 2017 : Bagaimana Persiapan 5 Balon dari Jalur Independen?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mantan Direktur Utama Perum Perhutani, Transtoto Handadhari saat menyerahkan formulir pendaftaran kesiapan jadi calon walikota Jogja di Sekretariat JOINT, Senin (28/3/2016). (Ujang Hasanudin/JIBI/Harian Jogja)

Pilkada 2017 dari jalur independen, terjaring lima nama.

Harianjogja.com, JOGJA-Dari 15 bakal calon walikota dan wakil walikota perorangan yang tergabung dalam
Masyarakat Jogja Independen atau JOINT, terpilih lima nama dalam seleksi pra-konvensi. Kelima bakal calon akan menjalani penilaian akhir dalam konvensi untuk memunculkan satu orang yang akan diusung JOINT.

Advertisement

Kelima orang tersebut adalah sineas Garin Nugroho, aktivisi sosial Emmy Yuniarti Rusadi, Rommy Heryanto (Konsultan usaha), Adrie Primera Nuary (praktisi perbankan), dan Fitri Paulina Andriyani (PNS).

Garin Nugroho menyatakan siap maju dalam dalam pilwalkot 2017. Ia bertekad ingin mengembalikan spirit kebanggan Jogja sebagai sumber inspirasi. Menurutnya banyak orang-orang yang pintar di Jogja namun selama ini berlum terakomodasi oleh pemimpin.

Selain sibuk menjadi sutradara, Garin mengaku banyak aktivitas sosial yang telah ia lakukan di berbagai lembaga sosial kemasyarakatan.  Demikian Emmy Yuniarti Rusadi juga semangat mengikuti proses konvensi bakal calon walikota sampai akhir.

Advertisement

Lulusan arsitek Universitas Gadjah Mada (UGM) ini menyatakan tidak pernah berpikir menang kalah, namun ia ingin menyumbangkan kemampuannya untuk membangun Jogja.

“Saya melihat semangat JOINT buka hanya sebatas gerakan menjelang pilkada 2017 tapi ada semangat untuk mengedukasi masyarakat dalam jangka panjang,” kata Emmy.

Rommy Heryanto menginginkan JOINT sebagai momentum perubahan berbagai sektor di Jogja, khususnya iklim demokrasi. Menurunta keterlibatan masyarakat dengan hadirnya JOINT sudah terlihat.

Advertisement

Sementara Transtoto Handadari, mantan Direktur BUMN PT Perhutani yang tidak lolos lima besar dalam prakonvensi JOINT tidak mempersoalkan. Meski dirinya menyebut ada unsur kesengajaan pihak panelis untuk menentukan kelima bakal calon tersebut.

“Walaupun tiap pertanyaan saya semua benar tidak akan terpilih, ada proses politik di dalamnya,” ujar Totok.

Namun terlepas dari dugaannya tersebut, Totok tetap akan mendukung proses yang dilakukan JOINT. Ia mengatakan meski independen proses politik untuk mempertahankan sebuah perjuangan diperlukan.

Totok tidak mempedulikan nama siapa pun yang akan menang. Namun semangat yang dibangun JOINT perlu diapresiasi sebagai ajang edukasi politik dan tata kelola kehidupan bermasyakat. Jogja perlu dikembangkan menjadi kota yang lebih baik, beradab, berbudaya luhur dan berwawasan lingkungan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif