Soloraya
Kamis, 14 April 2016 - 21:40 WIB

LALU LINTAS WONOGIRI : Panitia Masih Bahas Rekayasa Lalu Lintas Komando Triathlon 2016

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi lari di malam hari (orasulmeu.md)

Lalu lintas Wonogiri, panitia masih membicarakan rekayasa lalu lintas di kawasan Waduk Gajah Mungkur.

Solopos.com, WONOGIRI–Rekayasa lalu lintas di lokasi digelarnya Komando Triathlon Kopassus Wonogiri Open 2016 di kawasan Wisata Waduk Gajah Mungkur (WGM) masih menjadi permasalahan. Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Wonogiri mengajak panitia dari Grup 2 Kopassus membahas masalah itu lebih lanjut untuk mencari solusi terbaik.

Advertisement

Kabid Angkutan dan Lalu Lintas Dishubkominfo Wonogiri, E. Suwargianto, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Kamis (14/4/2016), menyampaikan rekayasa lalu lintas di ajang triathlon sangat krusial. Hingga kini belum ada kepastian rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan saat pelaksanaan lomba, 7 Mei mendatang. Menurut dia rekayasa jalan akan berdampak pada banyak hal, seperti berkaitan dengan perjalanan bus dan masalah kenyamanan peserta lomba.

Dalam rapat sebelumnya terdapat wacana jalan yang dijadikan rute lomba bersepeda dan lari akan ditutup separuh. Jalan itu dari Tugu Kalpataru hingga di Kecamatan Wuryantoro kurang lebih jaraknya 10 km. Namun, Suwargianto menilai penutupan separuh bisa membuat peserta tidak nyaman. Jika jalan ditutup separuh berarti kendaraan pribadi, seperti mobil dan sepeda motor, masih bisa melintas. Kendaraan akan menggunakan separuh jalur. Apabila tanpa ada pemisah jalan peserta lomba bersepeda dan lari bisa bersinggungan dengan kendaraan. Jalan lokasi lomba lebarnya sekitar 6 meter-7 meter. Dengan penutupan separuh berarti jalur lomba hanya berlebar 3 meter-3,5 meter.

“Peserta lomba, baik bersepeda dan lari pasti akan kejar-kejaran. Bisa jadi jalan dipenuhi peserta karena pesertanya nanti mencapai ratusan orang. Kalau pas berlomba di dekatnya ada kendaraan akan memengaruhi kenyamanan peserta. Belum lagi akan ada penonton di tepi jalan. Dan kalau jalan ditutup separuh berarti akan diterapkan sistem buka tutup. Penerapannya juga tidak mudah,” kata Suwargianto.

Advertisement

Pada sisi lain, jalan tersebut akses utama bagi bus Solo-Pracimantoro atau sebaliknya. Secara otomatis jalur bus akan dialihkan ke jalur yang lebih jauh. Bus dari arah Solo akan dialihkan melalui Ngadirojo-Nguntoronadi-Baturetno-Giriwoyo-Giritontro-Pracimantoro dengan jarak tempuh kurang lebih 70 kilometer (km). Begitu pula sebaliknya bagi bus dari arah Pracimantoro. Di jalur normal melalui Wuryantoro jalur sejauh sekitar 30 km.

“Kalau dialihkan perjalanan bus akan menjadi lebih lama. Perjalanan melalui jalur berputar bisa lebih dari dua jam, terlebih beberapa ruas jalan rusak parah. Di sisi lain masing-masing bus punya time table [catatan waktu], jadi mereka enggak boleh telat. Ini juga harus dipikirkan agar tidak ada komplain,” imbuh dia.

Koordinator lomba dari Grup 2 Kopassus, Kapten (Inf) Dipa Dipura, mengatakan panitia akan mengoordinasikan masalah rekayasa lalu lintas lagi. Kabag Kesra Setda Wonogiri yang menjadi panitia dari pihak Pemkab, Maryanto, meyakini akan ada solusi untuk mengatasi masalah itu.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif