News
Kamis, 14 April 2016 - 16:30 WIB

KURS RUPIAH : Rupiah Kembali Ditutup Melemah 23 Poin

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi menghitung uang tunai rupiah (Rahmatullah/JIBI/Bisnis)

Kurs rupiah kembali ditutup melemah hari ini.

Solopos.com, JAKARTA — Kurs rupiah melanjutkan pelemahan hari ini, Kamis (14/4/2016). Rupiah ditutup di level Rp13.180/dolar AS atau melemah 23 poin (0,17%) seiring menguatnya indeks dolar AS.

Advertisement

Kamis pagi tadi, Bloomberg Dollar Index mengemukakan nilai tukar rupiah dibuka melemah sebesar 0,57% atau 75 poin di level Rp13.233/dolar AS. Perlemahan rupiah berlanjut sebesar 0,59% atau 77 poin ke 13.235 per dolar AS pada pukul 08.02 WIB.

“Indeks dolar pulih dari tren pelemahannya setelah Beige Book yang dipublikasikan semalam menunjukkan upah tumbuh di hampir seluruh negara bagian AS,” kata ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang dipublikasikan Bisnis/JIBI, Kamis pagi.

Beige Book The Fed AS menunjukkan kenaikan upah di hampir setiap negara bagian AS. Sedangkan Samuel Sekuritas Indonesia sebelumnya memprediksi kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini berpeluang melemah.

Advertisement

“Hari ini rupiah berpeluang kembali tertekan melihat harga minyak yang turun serta indeks dolar yang kembali menguat.,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Kamis.

Dikemukakannya, rupiah yang sempat menguat Rabu pagi, akhirnya ditutup melemah mengikuti sentimen penguatan dolar yang kembali di pasar Asia. “Pengumuman BI dan neraca perdagangan esok menjadi fokus utama,” kata Rangga.

Rangga mengatakan indeks dolar pulih dari tren pelemahannya setelah Beige Book yang dipublikasikan semalam menunjukkan upah tumbuh di hampir seluruh negara bagian AS. “Indeks dolar bisa pulih, walaupun inflasi produsen serta penjualan ritel AS diumumkan memburuk,” kata Rangga.

Advertisement

Sementara itu, ujarnya, walaupun OPEC memangkas proyeksi permintaan minyak dan Arab Saudi membantah akan membatasi produksinya, harga minyak mentah Brent hanya turun tipis. “Inflasi AS ditunggu malam (ini), diperkirakan naik tipis,” kata Rangga.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif