News
Kamis, 14 April 2016 - 09:07 WIB

GEMPA BUMI : Myanmar Diguncang Gempa 6,9 SR, Getarannya Sampai India

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Gempa bumi berkekuatan 6,9 SR mengguncang Myanmar, Kamis (14/4/2016).

Solopos.com, JAKARTA – Gempa bumi mengguncang Myanmar. Gempa darat berkekuatan 6,9 skala richter itu terasa sampai ke India. Menurut Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono, gempa bumi berkekuatan 6,9 ini berpusat di 100 km arah utara Kota Monywa, Myanmar dgn kedalaman hiposenter 134 km.

Advertisement

“Berdasarkan kedalamannya ini, maka gempa bumi yang terjadi disebut sebagai gempa bumi menengah,” jelas Daryono seperti dilansir detikcom, Kamis (14/4/2016).

Menurut Daryono, salah satu karakteristik gempa bumi menengah semacam ini memiliki spektrum getar yang sangat luas. Sehingga tidak heran jika guncangan gempa bumi Myanmar ini dapat dirasakan hingga negara India, Bangladesh, China Selatan dan Thailand. (Baca juga: Gempa 6,9 SR Guncang Myanmar, Terasa Sampai India)

“Gempa bumi Myanmar ini terjadi akibat aktivitas subduksi lempeng, dalam hal ini lempeng litosfir India menyusup ke bawah Lempeng Burma dengan arah ke timurlaut, dengan laju penyusulan lempeng mencapai 44~49 mm per tahun,” jelas dia.

Advertisement

Daryono menyampaikan, hiposenter gempa bumi berada di bagian litosfir lempeng India yang sudah menukik, yaitu di zona Benioff. Secara regional, memang aktivitas seismik aktif di zona subduksi ini terjadi hanya hingga sampai di kedalaman 150 km.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini dipicu oleh adanya penyesaran oblique, yaitu kombinasi antara penyesaran naik dan mendatar dengan dominasi pergeseran naik (thrusting),” urai dia.

Hingga saat ini belum ada laporan resmi mengenai adanya kerusakan dan korban jiwa sebagai dampak gempa bumi. Namun berdasarkan peta guncangan (shake map), tampak bahwa di zona episenter dan sekitarnya, guncangan gempa bumi mencapai skala intensitas VI MMI.

Advertisement

“Intensitas sebesar ini berpotensi menimbulkan terjadinya kerusakan ringan pada bangunan, seperti retak-retak pada dinding tembok,” tegasnya.

Daryono mengungkapkan, berdasarkan catatan, peristiwa gempa bumi merusak terakhir di Myanmar terjadi pada bulan Maret 2011 lalu, dimana dalam peristiwa itu sedikitnya 74 orang meninggl akibat gempabumi yang berpusat di dekat perbatasan Myanmar Thailand and Laos.

“Peristiwa gempabumi dahsyat di Myanmar yang terkenal dalam sejarah kegempaan adalah gempabumi Myanmar berkekuatan M 8.0 yang terjadi pada bulan September 1946,” jelas  dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif