Soloraya
Rabu, 13 April 2016 - 19:40 WIB

PMI SOLO : Wow, Selama Kurun 5 Tahun Aset PMI Capai Rp25,8 Miliar

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pasien menjalani perawatan cuci darah di Klinik Hemodialisis, PMI Solo, Rabu (13/4/2016). PMI Solo berencana menambah lima perangkat alat cuci darah untuk meningkatkan pelayanan karena banyaknya kebutuhan masyarakat. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

PMI Solo merupakan satu-satunya PMI di Indonesia tanpa mendapat bantuan APBD.

Solopos.com, SOLO–Palang Merah Indonesia (PMI) Solo menunjukkan efektivitas menjalin jejaring dengan berbagai elemen masyarakat. Dalam kurun waktu lima tahun, aset yang dimiliki salah satu PMI pelopor di Indonesia ini naik nyaris dua kali lipat.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com, laporan posisi keuangan PMI Solo pada 2011 lalu tercatat mencapai Rp13.193.743.018. Sedangkan pada akhir 2015, jumlahnya telah mencapai Rp25.856.571.996. Persentase kenaikan aset yang dimiliki organisasi nonprofit tersebut mengalami kenaikan 95,97% atau hampir dua kali lipat.

Sekretaris PMI Solo, Sumartono Hadinoto, mengemukakan salah satu strategi pengelolaan PMI Solo sehingga bisa menggenjot aset untuk mendukung pelaksanaan programnya adalah dengan menciptakan manajemen yang terbuka dan akuntabel.

“Sejak 10 tahun lalu, PMI Solo menerapkan open management. Transparansi ini juga dibarengi dengan komitmen kepengurusan yang tidak digaji. Semuanya kerja sosial di sini. Akhirnya banyak elemen masyarakat mulai dari pelajar, mahasiswa, sampai pengusaha yang tergerak mendukung kami,” terangnya saat ditemui di sela Musyawarah Kerja Kota PMI Solo di markas setempat, Rabu (13/4/2016).

Advertisement

Sumartono menjelaskan dengan dukungan berbagai pihak dalam kurun waktu lima tahun terakhir PMI Solo telah mengoperasikan Griya PMI Peduli, Griya Lansia Bahagia, klinik cuci darah atau hemodialisis, poliklinik, hingga Satuan Siaga Penanggulangan Bencana (Satgana).

“Kami tidak memiliki donatur tetap. Tapi penggalangan dana jalan terus dengan berbagai kegiatan misalnya dompet kemanusiaan, membuat event pameran, membuat jalan sehat untuk amal bersama Kadin, membuat konser amal artis yang sedang naik daun. Kami percaya ketika ingin membuat pelayanan yang dibutuhkan masyarakat, masyarakat sendiri juga akan memberi lebih,” paparnya.

Ketua PMI Solo, Susanto Tjokrosoekarno, mengatakan salah satu target terdekat organisiasi sosial kemanusiaan yang telah mengantongi sertifikat ISO 9001- 2008 ini mendirikan Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak.

Advertisement

“Saat ini kami sudah punya poliklinik. Harapannya ke depan bisa berkembang menjadi rumah sakit khusus. Kalau langsung rumah sakit umum mungkin berat. Bertahap kami mulai dari khusus ibu dan anak, lantas berlanjut ke rumah sakit umum,” bebernya.

Selain rumah sakit, Susanto menyebutkan salah satu prioritas program yang bakal direalisasikan PMI Solo adalah Griya Anak Ceria.

Sementara itu, Ketua PMI Provinsi Jawa Tengah, Imam Triyanto, mengapresiasi capaian dan kinerja PMI Solo selama lima tahun terakhir. Ia menyebut PMI Solo sebagai satu-satunya organisasi palang merah di Indonesia yang bisa mandiri tanpa sokongan dana dari pemerintah daerah.

“PMI Solo ini membanggakan. Kontribusinya tidak hanya di Soloraya tapi juga di level nasional bahkan internasional. Setahu saya belum ada PMI mandiri yang nol APBD seperti di sini. Bahkan di tempat saya [PMI Jawa Tengah] masih dibantu pemerintah,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif