News
Rabu, 13 April 2016 - 20:00 WIB

PENERTIBAN NELAYAN ASING : Partai Komunis China Datang, Insiden Kapal Coastguard di Natuna Dianggap Selesai

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seskab Pramono Anung didampingi Waseskab Bistok Simbolon menjawab wartawan, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/10/2015). (Setkab.go.id)

Penertiban nelayan asing di Natuna sempat diwarnai insiden dengan kapal coastguard China di Natuna. Kini masalah itu dianggap selesai.

Solopos.com, JAKARTA — Hubungan antara Indonesia dengan China sempat memanas pasca insiden petugas keamanan laut (coast guard) China yang menghalangi tugas tim Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di perairan Natuna, Indonesia. Namun masalah tersebut sudah dianggap selesai.

Advertisement

“Hal itu sudah dianggap selesai dan dianggap ada kesalahpahaman,” ujar Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Rabu (13/4/2016).

Pramono menjawab pertanyaan wartawan seusai pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Kepala Biro Hubungan Internasional dan Luar Negeri Partai Komunis China, Song Tao. Partai Komunis China ini merupakan partai yang berkuasa saat ini.

Pramono menegaskan, tentunya wilayah Natuna yang dimaksud merupakan bagian dari Indonesia. Untuk itu, kedua negara pun harus saling menghormati. “Tentunya apa yang menjadi posisi Indonesia baik secara garis batas yang dimiliki dan tradisi yang ada, kita saling menghormati,” katanya. “Itu bagian kita, tidak ada klaim sama sekali,” tambah politikus PDIP ini.

Advertisement

Hari ini, Presiden Joko Widodo membahas sejumlah potensi kerja sama yang terjalin antara Pemerintah China dan Indonesia saat menerima kunjungan Song Tao. Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan bahwa kunjungan tersebut salah satunya membahas kerja sama ekonomi, setelah China diketahui turut andil dalam pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

“Pemerintah China dan Indonesia sepakat meneruskan kerjasama tak hanya yang sudah berjalan tapi juga kerja sama di bidang lainnya,” katanya sebelum acara berlangsung, di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu.

Pramono menyatakan sejumlah sektor yang bakal dijajaki di bidang natural resources, energi dan infrastruktur. Adapun, dia mengatakan ada beberapa hal yang nantinya akan ditugaskan Presiden kepada BUMN. “Sehingga hadir juga Menteri BUMN [Rini Soemarno] dan Wakil Menteri Luar Negeri [AM Fachir] untuk menindaklanjuti beberapa hal yang dibahas pimpinan delegasi,” ujarnya.

Advertisement

Agenda lainnya, Pramono mengatakan Presiden menyampaikan salam hangat kepada Presiden Xi Jinping untuk meningkatkan persahabatan dan saling memberikan manfaat dan keuntungan pada tingkat pemerintah, negara dan partai.

“Kebetulan Song Tao melakukan kunjungan ke PDIP karena memang hadir dalam rangka memenuhi undangan PDIP. Song Tao ini adalah orang yg bertanggungjawab utk hubungan luar negeri dan persahabatan PKC,” ujar Pram.

Selain itu, secara khusus delegasi PKC juga menyampaikan undangan kepada Kepala Negara untuk hadir dalam gelaran akbar G20 Summit di China, September mendatang

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif