Jogja
Rabu, 13 April 2016 - 17:55 WIB

Kantin Bonbin akan Direlokasi, Ini Penjelasan UGM

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah satu poster di 'Kantin Bonbin', kompleks Kampus Sosial-Humaniora Universitas Gadjah Mada, Jln.Sosio-Humaniora, pada Selasa (12/4/2016). (Uli Febriarni/JIBI/Harian Jogja)

Kantin Bonbin di UGM akan direlokasi

Harianjogja.com, JOGJA- Kepala Bidang Hubungan Masyarakat dan Protokol UGM Iva Ariani mengungkapkan, tak ada sejarah pasti yang menuliskan secara resmi kenapa kantin tersebut dinamakan Kantin Bonbin.

Advertisement

(Baca juga: KANTIN BONBIN UGM akan Direlokasi, Muncul Puluhan Poster Curhatan Mahasiswa)

Hanya saja memang, semasa Iva masih menjadi mahasiswa, di kantin yang dulu terkesan kumuh itu, kerapkali ketika mahasiswa sedang makan, ayam atau kucing nampak lewat dan menjadi pemandangan tersendiri layaknya sebuah kebun binatang [kebon binatan/bonbin].

Advertisement

Hanya saja memang, semasa Iva masih menjadi mahasiswa, di kantin yang dulu terkesan kumuh itu, kerapkali ketika mahasiswa sedang makan, ayam atau kucing nampak lewat dan menjadi pemandangan tersendiri layaknya sebuah kebun binatang [kebon binatan/bonbin].

“Mungkin itu yang akhirnya membuat kantin itu kemudian dinamakan Kantin Bonbin ya,” kata dia, Rabu (13/4/2016).

Iva yang cukup dikenal dengan sejumlah pekerja media di Jogja ini membenarkan, pada masa lampau dalam sejarah perjalanannya, Kantin Bonbin dikenal sebagai tempat berkumpul dan berdiskusi mahasiswa lintas fakultas, seperti yang terlihat sekarang.

Advertisement

“Aspek sejarah jadi pertimbangan, tapi tidak kemudian kita berhenti, kita perlu maju ke depan,” imbuh alumni Fakultas Filsafat UGM ini.

Mewakili UGM ia kemudian mencoba meluruskan kesimpang-siuran kabar mengenai nasib kantin Bonbin. Pedagang setempat dipastikan akan direlokasi, bukan digusur.

Selanjutnya, titik yang saat ini menjadi lokasi Kantin Bonbin, akan dibangun Ruang Terbuka Hijau dan gardu listrik. Langkah ini sebagai bentuk penataan ruang-ruang di lingkungan kampus UGM, sesuai dengan sistem pemetaan ‘zoning’ yang telah diatur dalam rencana strategis UGM.

Advertisement

Dikutip dari laman resmi UGM, Direktur Perencanaan dan Pengembangan UGM, Sulaiman mengatakan, kampus UGM di Bulaksumur merupakan satu-satunya ruang terbuka publik yang relatif hijau, yang selalu dipergunakan masyarakat luas untuk berolah raga, piknik keluarga dan tempat bersosialisasi.

Selain itu, kampus UGM juga berperan sebagai lahan resapan air dan pengendali banjir, serta paru-paru Kota Jogja dan sekitarnya.

Sulaiman menambahkan situasi beberapa tahun terakhir ini menunjukkan bahwa kampus UGM semakin kesulitan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Akibatnya, suasana kampus kurang kondusif bagi proses belajar mengajar maupun pengembangan kampus yang ramah lingkungan dan bersahabat bagi penggunanya.

Advertisement

Hal ini terjadi karena pengembangan ruang terbuka hijau di sekitar klaster Sosiohumaniora yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas tersebut belum dapat direalisasikan.

Untuk itulah, lanjut Sulaiman, UGM saat ini tengah melakukan pengembangan kawasan Sosiohumaniora.  Pembangunan infrastruktur dilakukan di Fakultas Psikologi, Fakultas Filsafat, dan Fakultas Sosial Politik, dan segera menyusul pembangunan Fakultas Ilmu Budaya dan Fakultas Ekonomika dan Bisnis.

“Infrastruktur penunjang berupa fasilitas sosial dan belajar luar ruang harus segera direalisasikan agar infrastruktur pendidikan lebih komprehensif dan dapat dinikmati oleh civitas academika UGM maupun masyarakat,” kata dia.

Advertisement
Kata Kunci : Kantin Bonbin Kantin Ugm
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif