Jogja
Rabu, 13 April 2016 - 10:40 WIB

FENOMENA ALAM : Bencana Alam Terjadi di 31 Titik

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi angin kencang (JIBI/Solopos/Dok.)

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulonprogo bahkan mencatat setidaknya terdapat 31 titik bencana.

 

Advertisement

Harianjogja.com, WATES-Hujan deras dan angin kencang yang terjadi pada Senin (11/4/2016) kemarin dilaporkan menyebabkan longsor dan pohon tumbang di wilayah Kecamatan Girimulyo dan Samigaluh, Kulonprogo. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulonprogo bahkan mencatat setidaknya terdapat 31 titik bencana.

Kepala BPBD Kulonprogo, Gusdi Hartono mengatakan, tidak hanya merusak rumah serta kandang ternak, longsor dan pohon tumbang juga menyebabkan sejumlah akses jalan sempat terputus. Meski demikian, dia menilai bencana yang terjadi di Girimulyo dan Samigaluh itu terbilang berskala kecil. Korban jiwa pun diketahui nihil. “Tingkat kerusakannya bervariasi tapi rata-rata hanya kerusakan ringan,” ungkap Gusdi, Selasa (12/4/2016).

Gusdi memaparkan, BPBD Kulonprogo telah menerjunkan tim ke lapangan untuk upaya penanggulangan bencana, termasuk distribusi logistik. Menurut dia, kebutuhan logistik yang paling mendesak adalah bahan makanan selama kegiatan kerja bakti bersama relawan dan masyarakat setempat.

Advertisement

Gusdi lalu mengatakan, kerja bakti sengaja dilakukan pada Selasa pagi karena kondisi tanah pada Senin malam masih labil dan membahayakan. Dia tidak ingin kegiatan itu malah kembali merenggut nyawa seperti yang terjadi di Dusun Nglinggo Timur, Desa Pagerharjo, Samigaluh pada awal Februari lalu. Warga hanya diminta tetap waspada dan siaga terhadap longsor susulan atau bahkan mengungsi jika perlu.

BPBD Kulonprogo mengimbau masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai potensi bencana. Gusdi menyatakan, hujan berintensitas tinggi disertai angin kencang diperkirakan masih bakal terjadi selama April ini. “Kondisi tanah Kulonprogo menjadi labil, terlebih yang ada di kawasan perbukitan,” kata Gusdi.

Anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) Kulonprogo, Hendri Maryunanto menambahkan, salah satu longsor yang cukup parah terjadi di Dusun Kaliduren, Desa Kebonharjo, Samigaluh. Tebing setinggi 20 meter dan panjang 40 meter longsor dan menerjang kandang kambing milik bernama Saringat. Satu ekor kambing dinyatakan mati tertimbun longsor, sedangkan lima ekor lainnya mengalami luka.

Advertisement

Sementara itu, Kepala Seksi Perlindungan Sosial Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Kulonprogo, Marsinggih mengatakan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kulonprogo pun telah menerjunkan personil ke lapangan untuk bekerja bakti bersama warga. Tim juga mendistribusikan bantuan logistik, khususnya berupa bahan makanan. “Pemenuhan kebutuhan lain bisa menyesuaikan di lapangan,” ujar Marsinggih.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif