Soloraya
Selasa, 12 April 2016 - 22:40 WIB

WISATA SOLO : Asyik, Sepur Klutuk Jaladara Siap Beroperasi

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - kereta api Jaladara (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

Wisata Solo, PT KAI menyatakan sepur klutuk Jaladara kembali beroperasi.

Solopos.com, SOLO–Kereta uap atau sepur klutuk Jaladara yang sempat mogok lantaran mengalami kerusakan di bagian ketel uap loko sejak Januari lalu, telah selesai diperbaiki. Kereta ikon pariwisata Kota Bengawan ini siap kembali beroperasi.

Advertisement

Pejabat Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daops VI/Yogyakarta, Eko Budiyanto, mengatakan lokomotif sepur kuno bikinan Jerman tahun 1896 silam tersebut telah diujicobakan di rel kereta api Jl. Slamet Riyadi, Senin (11/4/2016) lalu.

“Saat ini sudah selesai diperbaiki. Tempo hari [Senin] sudah kami uji coba di Jl. Slamet Riyadi. Saat ini sudah berada di Depo Purwosari,” terangnya kepada Solopos.com, Selasa (12/4/2016) siang.

Eko menjelaskan proses perbaikan kereta uap yang sempat diboyong ke Balai Yasa Jogja ini memakan waktu kurang lebih satu bulan. “Salah satu kendalanya karena suku cadang kereta kuno sudah tidak ada di pasaran. Teknisi kami harus mengakali dengan suku cadang baru agar kereta uap ini bisa jalan,” jelasnya.

Advertisement

Menurut Eko,  perbaikan loko berseri C 1218 tersebut menyasar perbaikan ketel yang bocor  sehingga mengganggu sistem utama permesinan. Selain itu perbaikan kereta api uap juga menyentuh rangka bagian bawah yang sudah keropos dan harus diganti pelat logam.

“Dengan selesainya perbaikan Jaladara, kami meminta masyarakat lebih berhati-hati saat melintasi Jl. Slamet Riyadi. Kini yang lewat di tengah kota tidak cuma Railbus Batara Kresna tapi juga ada Sepur Klutuk Jaladara,” pesannya.

Disinggung soal jalur kereta api yang melintasi rute Stasiun Purwosari-Stasiun Solo Kota sejauh enam kilometer tersebut, Eko sudah melakukan pengecekan.

Advertisement

“Saya lihat di beberapa titik ada dahan pohon yang menghalangi jalan kereta dan butuh dipangkas. Selain itu, di depan Galabo juga ada pohon yang sudah mati dan rawan tumbang. Kami khawatir pohon roboh dan menghalangi perjalanan kereta api seperti saat angin kencang lalu,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo Yosca Herman Soedrajat, sebelumnya menyatakan sejak mogok beroperasi, terdapat sembilan jadwal perjalanan kereta api pariwisata Jaladara dibatalkan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif