Jatim
Selasa, 12 April 2016 - 05:05 WIB

FENOMENA ALAM BOJONEGORO : Setelah Semburan Lumpur, Muncul Gas di Fondasi Rumah Warga Bojonegoro

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengunjung menerobos garis polisi yang dipasang di semburan air bercampur lumpur di Desa Jari, Gondang, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Minggu (10/4/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Aguk Sudarmojo)

Fenomena alam Bojonegoro kini berupa gas yang muncul di sela fondasi rumah warga.

Madiunpos.com, BOJONEGORO – Fenomena alam kembali terjadi di Kabupaten Bojonegoro. Setelah masyarakat digegerkan dengan semburan lumpur bercampur air di Desa Jari, Kecamatan Gondang, Bojonegoro, kini mucul asap putih di rumah warga Desa Blongsong, Kecamatan Baureno, Bojonegoro.

Advertisement

Asap putih yang diduga gas itu menyeruak di sela-sela fondasi rumah Supriyanto, 45, dan Suharto, 55, warga Desa Blongsong, Kabupaten Bojonegoro.

Camat Baureno, Bojonegoro, Wardoyo, di Bojonegoro, menjelaskan Tim Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Jawa Timur telah meninjau lokasi keluarnya gas, sekaligus mengambil contoh tanah pasir di sekitar lokasi untuk diuji laboratorium.

“Tim BLH Jawa Timur belum bisa memastikan jenis gas yang keluar dari sela-sela fondasi kedua rumah itu,” jelas dia, Senin (11/4/2016).

Advertisement

Dia menuturkan Tim BLH memastikan gas yang keluar dari sela-sela fondasi rumah kedua warga di Desa Blongsong, Kecamatan Baureno, sejak sehari lalu itu, tidak berbahaya.

“Meskipun tidak berbahaya warga diminta tidak menyalakan korek api di dekat lokasi, sebab dimungkinkan gas yang keluar bisa terbakar,” kata Wardoyo.

Ia menjelaskan gas yang keluar dari fondasi rumah warga di desa setempat, sejak Minggu (10/4/2016) sekitar pukul 05.00 WIB. Saat kali pertama diketahui warga, gas yang keluar itu disertai asap putih dengan suara mendesis dan berbau seperti elpiji.

Advertisement

“Di lokasi kejadian asap putih sudah tidak keluar lagi, sejak siang tadi. Tapi, di sekitarnya masih tercium bau menyengat seperti elpiji,” jelas dia.

Ahli Tektonik Universitas Pembangunan Nasional Veteran (UPNV) Yogyakarta Dr. Jatmiko Setiawan, menyatakan akan meninjau lokasi untuk dilakukan analisis.

“Saya belum tahu titik koordinatnya, sehingga belum bisa menganalisis secara pasti,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif