Jateng
Selasa, 12 April 2016 - 20:50 WIB

BENCANA JATENG : Longsor Tutup Jalan Utama Sepakung Banyubiru

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto banjir yang melanda Desa Wisata Sepakung, Banyubiru, Kabupaten Semarang, Selasa (12/4/2016) sore, yang diunggah oleh Noer Cholik melalui akun Twitter @cholikk. (Twitter.com)

Bencana Jateng, yakni tanah longsor terjadi di Desa Wisata Sepakung dan menutup akses jalan masuk utama ke desa itu.

Semarangpos.com, BANYUBIRU – Bencana Jateng banjir menerjang Banyubiru menyebabkan longsor. Akses jalan masuk utama ke Desa Wisata Sepakung, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, untuk sementara harus tertutup. Kondisi ini disebabkan tanah longsor yang terjadi pascahujan deras di kawasan itu, Selasa (12/4/2016) sore.

Advertisement

Kondisi ini disampaikan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang, Arif Budi, saat dihubungi Semarangpos.com, Selasa malam. Dalam kesempatan itu, Arif juga membantah jika bencana alam yang terjadi di kawasan itu, Selasa sore adalah banjir bandang.

“Jadi itu bukan banjir bandang. Memang ada genangan air yang disebabkan hujan deras tadi. Hujan deras ini yang menyebabkan longsor sehingga menutup jalan masuk utama ke desa itu,” ujar Arif.

Sebelumnya, kabar banjir bandang itu diinformasikan oleh salah satu akun Twitter milik Noer Cholik, yakni @cholikk, sekitar pukul 17.00. Dalam postingannya itu, Noer Cholik juga mengunggah foto kondisi jalan masuk ke Desa Sepakung.

Advertisement

“ Banjir bandang di Desa Sepakung kec. Banyubiru sore ini,” tulis akun @cholikk di akun Twitter.

Arif mengaku sudah mendapat laporan dari perangkat desa setempat. Kabarnya, hujan deras itu menyebabkan longsor sehingga akses masuk ke Desa Wisata Sepakung terganggu. Meski demikian, warga di desa itu tidak terisolir karena masih ada akses masuk lain ke desa itu.

“Rencana warga desa akan melakukan kerja bakti besok [Rabu, 13 April 2016] pagi untuk membersihkan longsor yang menutupi jalan utama ke desa mereka. Untuk saat ini, untuk masuk ke desa itu bisa dilakukan melalui jalur alternatif,” imbuh Arif.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif