Jatim
Selasa, 12 April 2016 - 10:05 WIB

BANJIR PONOROGO : 1 Rumah di Grogol Roboh Diterjang Banjir, 3 Sepeda Motor dan 4 Ton Gabah Hanyut

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga melintasi jalan yang masih digenangi air di Desa Grogol, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo, Senin (11/4/2016) malam. (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Banjir Ponorogo yang menerjang Desa Grogol mengakibatkan 4 ton gabah dan tiga unit sepeda motor milik warga hanyut.

Madiunpos.com, PONOROGO – Banjir bandang yang menerjang Desa Grogol, Sawoo, Ponorogo, Senin (11/4/2016) malam, mengakibatkan satu rumah rusak parah. Selain itu, sekitar empat ton gabah siap giling hanyut terbawa air banjir.

Advertisement

Rumah yang rusak parah itu milik Gunari, warga RT 003/RW 001, Desa Grogol. Pantauan Madiunpos.com di lokasi, Senin malam, rumah milik Gunari roboh diterjang banjir.

Tembok rumah roboh dan hanyut diterjang air setinggi sekitar satu meter. Lumpur dan batang kayu masuk ke dalam rumah, sehingga rumah dipenuhi lumpur. Sejumlah perabotan rumah tangga berserakan dan dipenuhi lumpur.

Advertisement

Tembok rumah roboh dan hanyut diterjang air setinggi sekitar satu meter. Lumpur dan batang kayu masuk ke dalam rumah, sehingga rumah dipenuhi lumpur. Sejumlah perabotan rumah tangga berserakan dan dipenuhi lumpur.

Kepada wartawan, Gunari mengatakan air menerjang rumahnya sekitar pukul 19.00 WIB. Saat itu, dia sedang berada di belakang rumah untuk mengurus ayam.

Kemudian setelah itu tembok rumahnya roboh dan air masuk ke dalam rumah dan menghanyutkan sejumlah perabotan rumah tangga.

Advertisement

“Ada empat sepeda motor yang terparkir di dalam rumah. Tiga sepeda motor di antaranya hanyut. Sedangkan satu sepeda motor tidak ikut hanyut karena tersangkut di barang perabotan rumah tangga yang berserakan di dalam rumah,” kata Gunari.

Selain menghanyutkan tiga sepeda motor, banjir bandang tersebut juga menghanyutkan empat ton gabah siap giling yang disimpan di dalam rumah. Namun, hingga saat ini gabah tersebut belum ditemukan kembali.

“Gabah itu baru panen beberapa waktu lalu. Itu gabah siap giling karena sebelumnya telah dikeringkan. Tetapi semuanya telah lenyap diterjang air banjir. Selain gabah, beras yang baru digiling juga lenyap diterjang banjir. Padahal itu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ujar dia.

Advertisement

Dia mengaku tidak sempat menyelamatkan barang perabotan yang ada di dalam rumahnya. Sehingga seluruh perabotan rumahnya rusak dan berantakan tak beraturan.

Gunari yang tinggal bersama istri dan satu orang anaknya menginap di rumah saudaranya yang berlokasi tidak jauh dari rumahnya.

“Ya di rumah sudah tidak bisa digunakan untuk tidur. Terpaksa mengungsi di rumah saudara yang lokasinya tidak jauh dari sini,” imbuh dia.

Advertisement

Warga lain, Rustan, mengatakan banjir bandang yang terjadi Senin malam merupakan banjir terbesar sejak lima tahun silam. Air hujan yang sangat deras itu mengakibatkan tanggul sungai jebol dan mengakibatkan air sungai meluap ke rumah warga.

Rustan berharap pemerintah segera melakukan tindakan untuk menutup tanggul yang jebol. Ini supaya air di sungai tidak menerobos masuk ke permukiman warga.

“Kalau belum bisa diperbaiki permanen ya ditutup sementara dulu. Yang penting air tidak bisa masuk ke permukiman warga,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif