Tarif listrik mulai 1 Juni nanti berubah.
Solopos.com, SUBANG — Tarif listrik mulai 1 Juni nanti khususnya pelanggan listrik 900 VA diubah. Subsidi bagi 18,76 juta pelanggan rumah tangga golongan 900 VA akan dicabut.
Kepala Divisi Niaga PT PLN (Persero) Benny Marbun mengungkapkan upaya tersebut dilakukan untuk penyaluran subsidi listrik yang lebih tepat sasaran, terutama bagi pelanggan yang termasuk golongan rakyat miskin dan rentan miskin.
Bila tadinya pelanggan 900 VA hanya membayar Rp605 per kwh, nanti secara bertahap mereka harus membayar Rp1.343 per kwh. Sementara pelanggan 450 VA tidak berubah, mereka masih membayar Rp415 per kwh.
Bila tadinya pelanggan 900 VA hanya membayar Rp605 per kwh, nanti secara bertahap mereka harus membayar Rp1.343 per kwh. Sementara pelanggan 450 VA tidak berubah, mereka masih membayar Rp415 per kwh.
”Kami targetkan Desember 2016 nanti, 18,76 juta pelanggan 900 VA ini sudah tidak lagi menerima subsidi,” jelasnya saat berdiskusi dengan kalangan media, Sabtu (9/4/2016) malam.
Benny mengakui 18,76 juta pelanggan yang subsidinya dicabut akan melayangkan protes. PLN telah menyediakan kanal khusus untuk menangani komplain mereka.
Listrik
Dari keluhan itu, kepala desa dan kelurahan akan menyeleksi pelanggan yang layak mendapat subsidi untuk kemudian dilaporkan ke kecamatan. Berikutnya, data dari kecamatan akan diverifikasi Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) untuk dilakukan penyesuaian data oleh PLN.
”Masih ada ruang untuk menerima pelanggan yang benar-benar miskin. Kami hanya ingin memastikan bahwa pelanggan yang layak disubsidi harus tetap mendapat subsidi.”
Pelaksana Tugas Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN Agung Murdifi menambahkan pelanggan listrik golongan rumah tangga 450 VA dan 900 VA saat ini jumlahnya mencapai 45 juta yang terdiri atas 22,8 juta pelanggan 450 VA dan 22,3 juta pelanggan 900 VA.
PLN telah melakukan pendataan pelanggan sejak Januari hingga Maret 2016 dalam rangka penyaluran subsidi tepat sasaran. Dari hasil pendataan tersebut, keluarlah jumlah 22 juta pelanggan 900 VA.
Dari hasil verifikasi data TNP2K, jumlah pelanggan 900 VA yang berhak mendapat subsidi hanya 4,1 juta rumah tangga. Dari jumlah 4,1 juta pelanggan tersebut, sekitar 3,9 juta telah teridentifikasi, sisanya tidak. ”Sebanyak 18 juta pelanggan yang subsidinya dicabut. Mereka akan dikenakan tarif golongan 1.300 VA,” katanya.
Agung menegaskan kriteria rumah tangga miskin penerima subsidi tersebut bukan ditentukan PLN melainkan TNP2K.