Solopos hari ini memberitakan pencabutan subsidi listrik hingga Malaysia Open 2016.
Solopos.com, SOLO – Kebijakan pencabutan subsidi listrik bagi 18,76 juta pelanggan rumah tangga golongan 900 VA mulai diberlakukan secara bertahap pada 1 Juni mendatang.
Kabar ini menjadi headline Harian Umum Solopos edisi hari ini, Senin (11/4/2016). Kabar lain, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir memberi bukti mereka belum habis dengan meraih gelar perdana mereka di tahun 2016. Gelar ini sangat spesial karena diraih di Malaysia dengan mengalahkan pasangan tuan rumah.
Simak cuplikan berita utama Harian Umum Solopos edisi hari ini, Senin, 11 April 2016;
Simak cuplikan berita utama Harian Umum Solopos edisi hari ini, Senin, 11 April 2016;
LISTRIK 900 VA: Subsidi Dicabut 1 Juni
Kebijakan pencabutan subsidi listrik bagi 18,76 juta pelanggan rumah tangga golongan 900 VA mulai diberlakukan secara bertahap pada 1 Juni mendatang.
Bila tadinya pelanggan 900 VA hanya membayar Rp605 per kwh, nanti secara bertahap mereka harus membayar Rp1.343 per kwh.
Sementara pelanggan 450 VA tidak berubah, mereka masih membayar Rp415 per kwh. ”Kami targetkan Desember 2016 nanti, 18,76 juta pelanggan 900 VA ini sudah tidak lagi menerima subsidi,” jelasnya saat berdiskusi dengan kalangan media, Sabtu (9/4) malam.
Baca selengkapnya: epaper.solopos.com
MALAYSIA OPEN 2016: Butet/Owi Memberi Bukti
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir memberi bukti mereka belum habis dengan meraih gelar perdana mereka di tahun 2016. Gelar ini sangat spesial karena diraih di Malaysia dengan mengalahkan pasangan tuan rumah. Owi/Butet, sapaan Tontowi/Liliyana, menumbangkan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying di partai final yang digelar di Shah Alam, Malaysia, Minggu (10/4) siang. Owi/Butet kali terakhir meraih gelar super series di France Open Super Series 2014 lalu.
”Saya dan Tontowi pasti senang sekali bisa jadi juara di sini. Setelah beberapa turnamen sebelumnya kami belum bisa membuktikan, hari ini [Minggu] kami bisa membuktikan bahwa Tontowi/Liliyana masih bisa diandalkan,” kata Liliyana.
Baca selengkapnya: epaper.solopos.com
PENYANDERAAN DI FILIPINA: 10 WNI Tak Berada di Lokasi Kontak Senjata
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) memastikan 10 warga negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok Abu Sayyaf tidak berada di lokasi kontak senjata antara militer Filipina dan kelompok Abu Sayyaf di Basilan, Filipina. Kabar terakhir, 10 WNI berada di Sulu, Filipina.
”Selama ini informasi yang diterima, 10 WNI yang disandera tidak terindikasi mereka berada di lokasi sekitar Basilan,” ujar Juru Bicara Kemenlu Armanata Natsir, Minggu (10/4).
Baca selengkapnya: epaper.solopos.com
RETRIBUSI DAERAH: Mereka Bertanya Tarif Masuk dan Parkir Manahan
UPTD Sarana Prasarana Olahraga Disdikpora Solo mulai menerapkan kebijakan penarikan biaya parkir dan masuk Stadion Manahan oleh satu petugas. Simak liputan wartawan Solopos, Irawan Sapto Adhi, di Harian Umum Solopos edisi hari ini.
Baca selengkapnya: epaper.solopos.com