Sport
Senin, 11 April 2016 - 14:55 WIB

PSS SLEMAN : Utak Atik Skema Berbuah Performa Buruk

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Striker anyar PSS Sleman Jodi Kurniadi saat tampil di laga uji coba kontra PSIS Semarang di Stadion Jatidiri, Semarang, Sabtu (9/4/2016) malam. (Arief Junianto/JIBI/Harian Jogja)

PSS Sleman mengutak atik skema saat melakoni laga uji coba kontra PSIS Semarang di Stadion Jatidiri, Semarang

Harianjogja.com, SLEMAN-Laga uji coba memang momentum bagi kebanyakan pelatih untuk menjajal skema lain yang tak biasa ia terapkan sebelumnya.

Advertisement

Salah satunya adalah Pelatih PSS Sleman Seto Nurdiyantoro. Saat melakoni laga uji coba kontra PSIS Semarang di Stadion Jatidiri, Semarang, Sabtu (9/4/2016) lalu, eks pelatih PSIM Jogja itu menjajal pola formasi yang keluar dari skema baku skuatnya.

Menghadapi PSIS Semarang di kandang mereka sendiri, Seto memberanikan diri menerapkan pola yang sangat tak biasa. Pola 4-4-2 yang berkembang menjadi 4-2-3-1 pada dasarnya merupakan pola yang tak asing bagi Seto. Tapi yang menjadi aneh adalah ditempatkannya, Mudah Yulianto sebagai second striker.

Advertisement

Menghadapi PSIS Semarang di kandang mereka sendiri, Seto memberanikan diri menerapkan pola yang sangat tak biasa. Pola 4-4-2 yang berkembang menjadi 4-2-3-1 pada dasarnya merupakan pola yang tak asing bagi Seto. Tapi yang menjadi aneh adalah ditempatkannya, Mudah Yulianto sebagai second striker.

Jelas ini tak biasa, pasalnya eks pemain Timnas U-23 itu biasa berperan sebagai seorang winger. Di posisi itu, Mudah nyaris selalu menjadi andalan Super Elang Jawa dalam membongkar pertahanan lawan.

Setidaknya itu berhasil ia buktikan di beberapa laga uji coba sebelumnya, termasuk ketika PSS Sleman menghajar PSIS Semarang tiga gol tanpa balas beberapa pekan lalu di Stadion Maguwoharjo.

Advertisement

Dari catatan statistik yang dihimpun Harianjogja.com, sepanjang 45 menit pertama, Mudah nyaris tak pernah sukses melakukan drible. Ia pun kerap salah melepaskan passing. Jelas hal itu bukan kesalahan Mudah. Dengan menempati posisi itu, Mudah memang harus beradaptasi, terlebih laga itu digelar di lapangan Stadion Jatidiri yang kualitasnya tak bagus pasca guyuran hujan.

Tak hanya Mudah Yulianto, skema baru Seto itu juga memaksanya untuk menjajal gelandang mudanya Eko Setiawan. Pemain yang kerap tampil buruk jika dipasang sebagai starter itu mendapatkan mandat penuh mengawal sisi lapangan PSS Sleman di markas PSIS Semarang.

Meski tak seburuk Mudah, Eko tetap terlihat kurang maksimal menjalankan perannya sebagai winger. Ia kerap kesulitan melewati bek lawan saat berhadapan satu lawan satu dengan mereka.

Advertisement

Mandulnya pola serangan Super Elang Jawa di babak pertama setidaknya bisa dibuktikan dengan satu gol yang mereka lesakkan ke gawang PSIS Semarang.

Satu-satunya gol PSS Sleman di laga itu memang bukan tercipta dari serangan yang dibangun secara terpola. Gol yang dicetak oleh Tri Handoko melalui sundulan kepala itu hanya berawal dari bola mati.

Kelebihan Busari dalam mengeksekusi bola mati patut diacungi jempol sebagai salah satu kreator terciptanya gol tersebut.

Advertisement

Merasa ada yang tak maksimal, di babak kedua, Seto kembali merombak skemanya. Masuknya sejumlah pemain seperti Dicky Prayoga, Dirga Lasut, dan pemain anyar PSS Sleman Ahmad Rajendra.

Masuknya Dicky Prayoga sontak menambah daya gedor Super Elang Jawa, terutama dari sektor sayap. Begitu juga dengan adanya Dirga Lasut, keseimbangan lini tengah pun kian terjaga.

Sayangnya, terbatasnya stok bek sayap lantaran absennya Rasmoyo lantaran cedera membuat Seto kesulitan memodifikasi pola. Alhasil, Mudah kembali menjadi objek eksperimen. Oleh Seto posisi Mudah kembali digeser sebagai bek kiri menggantikan posisi Deny Rumba yang ditarik keluar. Alhasil, dengan stamina yang sudah habis semakin membuat Mudah kehilangan visi bermainnya.

Perubahan pola permainan PSS Sleman itu sebenarnya diamini oleh Seto. Saat ditemui usai pertandingan, pelatih yang berdomisili di Kalasan, Sleman itu mengaku sengaja melakukan perombakan pola tersebut. “Saya berharap, bisa memaksimalkan mereka di posisi yang lain. Lagi pula laga ini kan uji coba,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif