News
Senin, 11 April 2016 - 20:00 WIB

PEMBONGKARAN PASAR IKAN : Setelah Penggusuran, Ahok Janjikan "Green Bay"

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga membongkar bangunan rumah dan kios di kawasan Pasar Ikan Luar Batang, Jakarta, Minggu (10/4/2016). Sebanyak 315 kepala keluarga (KK) yang tinggal di kawasan Luar Batang RW 04, Kelurahan Penjaringan siap direlokasi ke rumah susun Rawa Bebek, Rusunawa Kapuk Muara dan Rusunawa Marunda. (JIBI/Solopos/Antara/M Agung Rajasa)

Pembongkaran Pasar Ikan yang berlangsung panas akhirnya terwujud. Ahok berjanji mengubah kawasan itu seperti Green Bay.

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Senin (11/4/2016), akhirnya menggusur bangunan liar di kawasan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara. Seiring dengan penggusuran itu Pemprov janjikan pembangunan “green bay” untuk para nelayan.

Advertisement

Sebelum itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terlebih dahulu harus menyelesaikan pembangunan tanggul laut di kawasan Muara Baru Jakarta Utara. “Tanggul kami tutup karena kering, nah kami mau bangun kayak Green Bay. Ini buat nelayan, rakyat kecil, dan PKL,” katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (11/4/2016).

Penggusuran sempat mendapat perlawanan dari warga pasar ikan yang memprotes kebijakan tersebut. Meski begitu, Ahok enggan menanggapi sikap protes dari warga Pasar Ikan dan penggusuran tetap berlangsung yang kemudian dilanjutkan dengan pemasangan tanggul atau turap.

Kepala daerah yang kerap disapa Ahok tersebut beralasan bahwa penggusuran kawasan tersebut guna pembangunan tanggul untuk menghalangi rob demi mencegah terjadinya banjir. Dikatakannya, di kawasan Muara Baru dan Pasar Ikan akan dibangun tanggul setinggi 3,8 meter. Proyek tersebut akan menggunakan lahan seluas 10-12 hektare di sekitar Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Nizam Zachman.

Advertisement

Ahok berharap selanjutnya kawasan Pasar Ikan, Luar Batang, dan Muara Baru akan menjadi satu atau menyatu sehingga kawasan tersebut dapat memperluas sebagai kawasan wisata bahari. Pasalnya, hal itu dilakukan untuk mengembalikan kawasan seperti saat zaman Belanda dulu.

“Pasar Ikan, Luar Batang mesti nyatu dengan Muara Baru. Orang kerja di sana, bawahnya gudang, atasnya toko PKL dan tempat tinggal,” kata Ahok.

Sebelumnya Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Tuty Kusumawati menuturkan bahwa proyek tersebut dilakukan untuk mengantisipasi banjir rob di kawasan itu. Dia menegaskan tanggul laut di kawasan itu akan dibangun oleh Badan Pengelola Air bagian dari National Capital Integrated Coastal Development (NCICD).

Advertisement

“Itu proyek kerja sama antara pemerintah kota dengan pemerintah pusat untuk mengurangi pasang surut banjir ibu kota, apalagi ada masalah memburuknya penurunan tanah di Jakarta,” jelasnya.

Menurutnya, badan tersebut yang akan membangun tanggul laut antara lain di Luar Batang, Muara Angke dan Kamal Muara di Jakarta Utara. Pembangunan tanggul tersebut memakan biaya Rp40 milliar dengan jangkauan 1,5 kilometer.

Meski penggusuran tersebut mengusung atas dasar tujuan mulia, sejumlah warga pasar ikan masih ingin bertahan di tempat tinggal mereka. Camat Penjaringan Abdul Khalit menuturkan sejumlah warga masih mencoba untuk melakukan negosiasi agar rumah tidak digusur. “Mereka masih ingin bernegosiasi meminta untuk tidak gusur rumah mereka dan menuntut ganti rugi,” kata Abdul di Pasar Ikan, Jakarta Utara.

Meski begitu, lebih lanjut, Abdul menegaskan bahwa warga yang masih bertahan di rumah mereka justru mereka yang tidak masuk dalam kriteria penerima rumah susun. Berdasarkan data yang dikumpulkan dari 1.000 kepala keluarga (KK) terdapat 386 KK yang tidak mendapatkan rusun lantaran berstatus kontrak.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif