Jogja
Senin, 11 April 2016 - 06:20 WIB

KELUARGA BERENCANA : Remaja Diajak Dukung Program KB

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Keluarga berencana perlu mendapat dukungan dari remaja

Harianjogja.com, SLEMAN- Untuk menekan angka kelahiran, kepesertaan program keluarga berencana (KB) perlu ditingkatkan. Salah satunya dengan menggalakkan peran Bina Keluarga Remaja (BKR) dan Pusat Konfirmasi dan Konseling Remaja (PIK-R).

Advertisement

Kepala Bidang Pengendalian Penduduk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) DIY Ita Suryani mengatakan, kepesertaan program KB terus ditingkatkan untuk membantu pemerintah menekan angka kelahiran.

“Selain untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, program KB bertujuan untuk mewujudkan keluarga kecil berkualitas. Untuk itu, kepesertaan KB perlu ditingkatkan,” katanya saat melakukan evaluasi BKR di Dusun Karang Tirtomartani, Kalasan, Sabtu (9/4/2016) lalu.

Advertisement

“Selain untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, program KB bertujuan untuk mewujudkan keluarga kecil berkualitas. Untuk itu, kepesertaan KB perlu ditingkatkan,” katanya saat melakukan evaluasi BKR di Dusun Karang Tirtomartani, Kalasan, Sabtu (9/4/2016) lalu.

BKR Sembadra di Dusun Karang, Kalasan dan PIK-R Semarak Ngemplak, sendiri keduanya mewakili Sleman untuk maju ke tingkat provinsi. Menurutnya, secara umum kemampuan kader BKR dinilai baik. Hal itu terlihat dari antusias dan kekompakan yang dibangun para anggota BKR.

“Tetapi ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan seperti kegiatan Posyandu remaja, perlu berbaur dengan PIK-R,” ujarnya.

Advertisement

Menurutnya salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya kasus tersebut selain pergaulan bebas juga disebabkan adanya tekanan-tekanan dari para orangtua sendiri. Tekanan yang terjadi secara terus-menerus mengakibatkan anak menjadi kuper (kurang pergaulan).

“Kasus pergaulan bebas saya amati lebih banyak menyerang anak yang cerdas secara intelektual. Menurut saya orangtua juga harus membekali anak-anak mereka dengan kecerdasan emosional dan spiritual,” tambah Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun.

Dia mengatakan, sekitar 21% dari jumlah penduduk di Sleman merupakan generasi muda. Pemkab, katanya, akan terus membina generasi muda dengan memberikan ruang-ruang untuk memacu kreatifitas para remaja agar selalu melakukan kegiatan yang positif. Pemahaman generasi muda dan remaja terhadap kesehatan reproduksi harus dimulai dengan penanaman nilai-nilai positif pada para remaja.

Advertisement

“Peran keluarga sangat penting untuk pembentukan karakter remaja. Maka pengembangan kelompok BKR dan PIK-R dapat membantu orangtua dalam memahami remaja, permasalahan remaja, dan cara berkomunikasi dengan remaja,” katanya.

Hingga 2015, jumlah BKR di Sleman tercatat sebanyak 154 unit sementara PIK-R 112 unit. Khusus PIK-R terdiri dari 31 PIK-R jalur sekolah dan 81 PIK-R jalur non sekolah. Kegiatan BKR yang dilakukan di Dusun Karang diisi dengan penyuluhan seputar masalah remaja.

“Sasaran anak remaja dan keluarga yang memiliki anak remaja. Para remaja bahkan melakukan deklarasi untuk menikah diusia minimal 25 tahun untuk laki-laki dan minimal 21 untuk perempuan,” ungkap Ketua BKR Sembrada Karang, Zubaedah.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif