Jogja
Minggu, 10 April 2016 - 21:55 WIB

UMKM BANTUL : Melihat Usaha Jamu Instan di Rumah Jamu Rewulu

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jamu tradisional instan di Rumah Jamu Rewulu, Argomulyo, Bantul. (Kusnul Isti Qomah/JIBI/Harian Jogja)

UMKM Bantul di bidang jamu di Rumah Jamu Rewulu memproduksi jamu instan

Harianjogja.com, BANTUL—Kawasan Sengon Madinan dan Watu, Argomulyo, Sedayu, Bantul terkenal dengan jamu tradisional. Jamu tradisional itu kini masuk tahap yang lebih modern dengan tampilan instan. Sayangnya, belum banyak yang tahu mengenai jamu dalam kemasan itu.

Advertisement

Marketing dari kelompok pengelola jamu Jati Husada Mulya (JHM) Yuli Pertamiyanti mengatakan, ilmu membuat jamu tradisional sudah diturunkan dari nenek moyang. Para generasi muda mewarisinya untuk menjaga kelestarian jamu tradisional. Generasi-generasi sebelumnya menjajakan jamu dengan menggendongnya.

“Sekarang ada yang naik sepeda dan banyak banyak yang menggunakan sepeda motor,” papar dia ketika ditemui di Rumah Jamu Rewulu, Argomulyo, Selasa (5/4/2016).

Advertisement

“Sekarang ada yang naik sepeda dan banyak banyak yang menggunakan sepeda motor,” papar dia ketika ditemui di Rumah Jamu Rewulu, Argomulyo, Selasa (5/4/2016).

Mereka tak hanya berkeliling ke sekitar desa tetapi ada pula yang sampai menempuh jarak 15 km hingga 20 km. Sebanyak 30 wanita yang tergabung JHM, ada yang sudah memproduksi dan berjualan jamu selama enam tahun hingga 45 tahun. Motivasi yang dimiliki rata-rata ingin manambah pemasukan untuk menghidupi keluarga.

“Ini karena tuntutan kebutuhan ekonomi juga. Kalau cuma mengandalkan suami akan kurang,” papar dia.

Advertisement

Sudah ada 13 macam jamu kemasan yang dipasarkan di antaranya jahe wangi, jahe merah, secang instan, temulawak, beras kencur, kunyit mangga, galian putri, rapet wangi, secang celup, dan top ceng untuk stamina pria. Bahan-bahan yang digunakan didapat dari pasar tradisional seperti Pasar Beringharjo, Jogja.

Adapun proses pembuatan jamu secara garis besar, pertama-tama bahan-bahan dicuci, dipotong, kemudian dicuci kembal. Bahan-bahan itu dihaluskan untuk dambil sarinya. Sari itu dicampur dengan gula dan rempah-rempah dan direbus selama tiga hingga empat jam hingga mengkristal. Setelah itu dioven selama 10 menit. Kristal itu kemudian didiamkan hingga dingin kemudian dimasukkan dalam kemasan. Proses pembuatan jamu bisa memakan waktu lima jam.

Setiap resep, mereka menyediakan 40 tas kemasan. Setiap kemasan bisa berisi 10 hingga 24 isi. Harga jualnya bervariasi antara Rp15.000 hingga Rp30.000. Sebanyak 30 orang itu dibagi dalam tiga kelompok. Mereka memiliki tugas untuk memastikan stok jamu kemasan. Ketika salah satu stok menipis, maka harus segera diproduksi.

Advertisement

“Omzetnya masih kecil, sekitar Rp1 jutaan per bulan. Setiap bulan laku kurang lebih 30 kemasan. Itu yang di rumah jamu saja lho. Kalau di counter belum dihitung,” papar dia.

Mereka juga menitipkan produknya di pusat oleh-oleh. Sebentar lagi, mereka pun akan merambah jualan secara online. Meskipun sudah berjualan jamu kemasan, mereka tetap berjualan jamu tradisional dalam wadah botol. Ada beras kencur, kunyit asam, temu lawak, rebusan pepaya, dan uyup-uyup. “Sambil berkeliling, kami juga bawa jamu kemasan untuk memperkenalkan kepada masyarakat,” papar dia.

Pengemasan jamu ini dimulai 2012 setelah kelompok ini mendapatkan sertifikat halal dari MUI dan izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT). Kelompok ini berharap dengan kemasan yang menarik, para konsumen semakin tertarik. Adanya rumah jamu untuk produksi juga sangat membantu. Rumah jamu itu hasil bantuan dari PT Pertamina (Persero).

Advertisement

CSR Operation Manager PT Pertamina (Persero) Agus Mashud S Asngari mengatakan,  Rumah Jamu Rewulu yang merupakan kawasan industri rumah tangga jamu tradisional berbasis masyarakat. Program ini mengakomodir masyarakat pembuat jamu tradisional di sekitar TBBM Rewulu.

“Program ini sudah berjalan sejak 2012. Alokasi dana yang diberikan per tahun sekitar Rp750 juta hingga Rp1 miliar,” papar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif