Jatim
Minggu, 10 April 2016 - 23:05 WIB

PERIKANAN TULUNGAGUNG : Omzet Perdagangan Ikan Layur Capai Miliaran Rupiah per Hari

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pekerja mengemas ikan layur hasil tangkapan nelayan di sekitar Pelabuhan Tradisional Pantai Sine, Tulungagung, Jawa Timur, Jumat, (8/4/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Destyan Sujarwoko)

Perikanan Tulungagung ini terkait omzet perdagangan ikan layur.

Madiunpos.com, TULUNGAGUNG – Kalangan nelayan di pesisir Teluk Sine, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, menghasilkan omzet perdagangan ikan layur mencapai miliaran rupiah dengan volume produksi rata-rata mencapai 75 ton per hari.

Advertisement

Estimasi perdagangan ikan layur di kawasan pesisir [Pantai] Sine saja mungkin bisa mencapai antara Rp3 miliar hingga Rp4 miliar per hari,” kata Sumarjo alias Untung, 40, salah satu pengusaha ikan di Pantai Sine, Desa Kalibatur, Kecamatan Kalidawir, Jumat (8/4/2016).

Dia menerangkan selain dirinya di perkampungan nelayan pesisir Pantai Sine masih ada lima pengusaha ikan lain yang aktif memborong/membeli ikan layur hasil tangkapan para nelayan lokal maupun pendatang (andon) dengan omzet cukup besar.

Untung yang juga Sekretaris Kelompok Nelayan Samudera Agung Nusantara itu mengaku berani mengestimasi omzet produksi dan perdagangan ikan layur di wilayahnya, karena transaksi yang ia lakukan melalui unit usahanya saja rata-rata mencapai Rp400 juta per hari.

Advertisement

Selain dijual ke pengepul atau pedagang besar seperti Untung, transaksi ikan layur di masyarakat maupun pasar tradisional juga tidak kecil, kata dia.

“Asumsi itu baru di Sine. Jika digabung dengan beberapa pelabuhan lain perputaran uang hasil perdagangan ikan layur tentu jauh lebih besar,” ujarnya.

Menurut keterangan nelayan, harga jual ikan layur naik. Sejak musim ikan layur yang berlangsung mulai akhir 2015 lalu, kata beberapa nelayan andon asal Makasar dan Bugis, harga ikan layur naik dari sebelumnya Rp35.000 per kilogram menjadi Rp43.000/kg.

Advertisement

Satu kapal pancing yang berawak lima orang, kata salah seorang nelayan andon bernama Sinta, bisa mendapat tangkapan ikan layur sebanyak 10-15 kotak teripang berisi masing-masing sekitar 45 kilogram dalam sekali melaut yang memakan waktu dua hari dua malam.

“Kalau pas dapat banyak, hasilnya [penjualan] bisa mencapai Rp30 juta sekali berlayar dengan biaya operasional hanya sekitar Rp2 juta. Ini kebetulan sedang puncak musim [ikan layur],” ujarnya.

Di Pantai Sine, jumlah kapal nelayan lokal mencapai lebih dari 200 unit sementara nelayan andon yang singgah untuk melakukan bongkar muat hasil tangkapan mencapai ratusan.

Aktivitas perburuan ikan layur juga ramai dilakukan di sepanjang kawasan pesisir pantai di Tulungagung, Trenggalek, Pacitan, serta Blitar dan pesisir selatan Kabupaten Malang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif