Soloraya
Minggu, 10 April 2016 - 17:40 WIB

PENATAAN PEDAGANG MOBIL SOLO : Pengelola Segera Tertibkan Pedagang Bursa Mobil Sriwedari

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana Bursa Mobil Bekas Sriwedari (Burhan Aris Nugraha/JIBI/Solopos/ilustrasi)

Penataan pedagang mobil Solo, lokasi PKL gerobak kuning masih ditempati sejumlah pedagang bursa mobil Sriwedari.

Solopos.com, SOLO–Sejumlah pedagang Bursa Mobil Stadion Sriwedari masih memajang kendaraannya di lapak relokasi pedagang kaki lima (PKL) gerobak kuning, Minggu (10/4/2016). Pedagang mobil diarahkan masuk ke sebelah barat lapak PKL gerobak kuning (lahan latihan setir mobil) mulai pekan depan.

Advertisement

Pantauan Solopos.com, terdapat lima PKL gerobak kuning yang membuka lapaknya di sela bursa mobil. Belasan kendaraan yang dijajakan di bursa mobil tersebut terparkir persis sisi timur tembok Stadion Sriwedari. Selain itu masih ada mobil yang dijajakan di sebelah selatan stadion atau tepi Jl. Sriwedari (jalan tembus yang menghubungkan Jl. Kebangkitan Nasional dan Jl. Slamet Riyadi via THR Sriwedari).

Sejumlah pengunjung juga terlihat tidak nyaman dengan asap gas buang kendaraan yang berbagi lapak berjualan dengan PKL gerobak kuning. Saat mesin mobil yang knalpotnya mengarah ke lapak para pedagang, pengunjung pun memilih bergeser.

Advertisement

Sejumlah pengunjung juga terlihat tidak nyaman dengan asap gas buang kendaraan yang berbagi lapak berjualan dengan PKL gerobak kuning. Saat mesin mobil yang knalpotnya mengarah ke lapak para pedagang, pengunjung pun memilih bergeser.

Salah seorang PKL gerobak kuning yang berjualan mepet di sisi selatan tembok Stadion Sriwedari, Semi Rejeki, 51, menuturkan dia biasanya berjualan sayur, rokok, dan aneka minuman di tepi Jl. Sriwedari. Namun dia memilih pindah dan menempati lapak aslinya yang lebih teduh ketika berbagi lahan dengan pedagang bursa mobil.

“Di sana [tepi Jl. Sriwedari] cukup ramai dan panas. Saya pindah ke sini saja,” tuturnya saat ditemui, Minggu siang,

Advertisement

“Jumat lalu saya belanja ke pasar habis Rp300.000. Seharian di sini cuma bawa pulang duit Rp20.000. Ya sekarang ditelateni saja. Kalau ada modal berangkat [jualan], kalau enggak ada ya libur dulu,” tuturnya.

Bakul yang sudah belasan tahun berjualan di tepi Jl. Slamet Riyadi ini mengaku telah menyiapkan rencana untuk menyambung hidup dan membiayai dua anak nya yang masih duduk di bangku SMP dan SMK.

“Saya mau bikin gerobak kecil saja. Yang ini [gerobak kuning] biar ditinggal di sini dijaga bapaknya. Saya keliling pakai gerobak kecil saja. Pelanggan di sekitar Solo Grand Mall masih banyak. Kalau bolak-balik mengantar ke sana tidak cucuk,” akunya.

Advertisement

Menanggapi keluhan sejumlah PKL gerobak kuning, Wakil Ketua Bursa Mobil Stadion Sriwedari, Sony Trismanto, mengemukakan salah satu kendala penataan mobil di tempatnya lantaran minimnya tenaga koordinator lapangan (korlap).

“Korlap kami cuma empat untuk satu stadion. Kami kurang banyak. Saat yang satu sibuk memberikan karcis, belum sempat mengarahkan sopir mobil bursa, mobilnya sudah diparkir di sana [lapak relokasi PKL gerobak kuning]. Sosialisasi ke pedagang sudah. Tapi masalahnya hari ini yang berangkat sopirnya. Jadi belum tahu semuanya,” ujarnya.

Sony menjanjikan mulai pekan depan pihaknya bakal tegas kepada koordinator lapangan (korlap) yang bertugas di sisi selatan Stadion Sriwedari untuk mengarahkan semua pedagang atau sopir bursa mobil menata kendaraannya di sebelah barat PKL gerobak kuning.

Advertisement

“Ke depan Jl. Sriwedari kosong dan bisa dipakai PKL semua. Apalagi kondisinya ini sedang lesu. Semua mobil yang di Jl. Sriwedari muat kalau masuk ke lahan setir mobil,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif