Soloraya
Minggu, 10 April 2016 - 15:15 WIB

PASAR KARANGPANDAN TERBAKAR : Ini Alasan Pedagang Belum Mau Berjualan

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah pedagang, warga, annggota BPBD Karanganyar, dan petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api dan menyelamatkan barang milik pedagang di kios-kios. Si jago merah melalap ratusan kios di Pasar Karangpandan, Rabu (6/4/2016) sekitar pukul 01.30 WIB. (JIBI/Solopos/Istimewa/Camat Karangpandan)

Pasar Karangpandan terbakar, ada alasan pedagang belum mau berjualan.

Solopos.com, KARANGANYAR–Pedagang di Pasar Karangpandan belum mau berjualan. Mereka memilih menunggu janji Pemerintah Kabupaten (Pemkab) membangun los darurat.

Advertisement

Pemkab berjanji akan membangun tiga los darurat di bekas los yang terbakar. Pasar Karangpandan terbakar pada Rabu (6/4/2016) sekitar pukul 01.30 WIB. Akibat kerjadian itu, tiga los dan empat kios milik 198 pedagang terbakar.

Rata-rata los dan kios yang menjual pakaian, sepatu, sandal, buah-buahan, sembako, sepeda angin, dan lain-lain. Selain menghanguskan los dan kios, si jago merah juga merusak dua loket retribusi di dekat pintu masuk sebelah selatan Pasar Karangpandan.

Sejumlah pemilik los dan kios yang terbakar itu mengaku tidak dapat berjualan setelah kebakaran. Mereka beralasan tidak memiliki los lain dan modal. Mereka telah menyampaikan hal itu kepada Bupati Karanganyar, Juliyatmono, saat meninjau lokasi kebakaran, Kamis (7/4/2016).

Advertisement

Mereka enggan berjualan di los di Pasar Karangpandan 2 atau berada di dekat Pasar Hewan Karangpandan. Pemkab menyediakan los itu apabila warga ingin berjualan secepatnya. “Mriko [Pasar Hewan] mboten payu. Sini aja yang pasar dekat jalan aja agak sepi. Enggak ada yang mampir. Nunggu saja nanti kalau los darurat dari Pemkab sudah jadi,” kata salah satu pedagang pakaian di Pasar Karangpandan, Andri, saat berbincang dengan Solopos.com di sela-sela membersihkan puing kebakaran, Sabtu (10/4/2016).

Andri berjualan di Pasar Karangpandan sejak 30 tahun lalu. Hal senada disampaikan Sarmini. Perempuan yang berjualan aksesori, tas, dan pakaian itu memilih tidak berjualan hingga los darurat jadi. “Niki sak niki nganggur riyin mawon. Resik-resik pasar riyin. Mangke nunggu los saking Pemkab dados,” ujar dia sembari mengangkat puing kebakaran ke mobil bak terbuka.

Sejumlah pedagang dibantu pengurus Himpunan Pedagang Pasar (HPP) Karangpandan dan sukarelawan membersihkan puing kebakaran. Ketua HPP Karangpandan, Karjo Wignyo Utomo, menyampaikan pedagang lain yang tidak menjadi korban kebakaran sudah berjualan, Sabtu (9/4/2016).

Advertisement

“Ya sudah ada yang mulai jualan. Enggak apa-apa. Kerja bakti mulai Kamis dan kemungkinan selesai Minggu. Nanti bekas kebakaran akan disemprot air. Supaya betul-betul bersih,” tutur Karjo saat ditemui wartawan, Sabtu.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Karanganyar, Larmanto, menjelaskan Pemkab tidak akan memungut retribusi kepada pedagang yang menjadi korban kebakaran. “Pemungutan retribusi tetap jalan tapi yang tidak berjualan enggak dikenai. Enggak apa-apa karena ada kondisi seperti itu. Kalau soal los darurat akan memafaatkan yang sudah ada. Nanti dipilih dan dipilah. Kami sudah mengajak bagian aset untuk mengecek,” ujar Larmanto.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif