News
Sabtu, 9 April 2016 - 09:27 WIB

SOLOPOS HARI INI : Soloraya Hari Ini: 803 Pendamping Dana Desa Demo ke Jakarta

Redaksi Solopos.com  /  Evi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Sabtu, 9 April 2016

Solopos hari ini memberitakan kabar terhangat area Soloraya.

Solopos.com, SOLO — Rencana 803 pendamping dana desa dari Jawa Tengah mendatangi Istana Negara di Jakarta untuk bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi), menjadi berita utama di halaman Soloraya Harian Umum Solopos, Sabtu (9/4/2016).

Advertisement

Sejumlah petugas pendamping dana desa tersebut ingin menyuarakan soal permasalahan kontrak kerja mereka. Demo tersebut dijadwalkan pada Senin (11/4/2016) mendatang.

Selanjutnya, jangan lewatkan kabar Bupati Karanganyar, Juliyatmono, menginstruksi jajarannya untuk mempercepat lelang pelbagai proyek fisik dari APBD 2016.

Berikut ini, rangkuman berita utama di halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Sabtu, 9 April 2016;

Advertisement

AKSI UNJUK RASA: 803 Pendamping Dana Desa Demo ke Jakarta

Sekitar 803 petugas pendamping dana desa dari Jawa Tengah (Jateng) berangkat menuju Istana Negara di Jakarta guna bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin (11/4).

Mereka bakal menyuarakan aspirasi dengan menggelar aksi damai terkait permasalahan kontrak kerja para pendamping dana desa. Informasi yang dihimpun Espos, Jumat (8/4), para petugas pendamping dana desa se-Jateng bakal berkumpul di sekitar Monumen Nasional (Monas) pada Senin pagi. Mereka bakal bergabung dengan petugas pendamping dana desa di seluruh Indonesia.

Selanjutnya, ribuan petugas pendamping dana desa bakal berjalan kaki menuju Istana Negara. Mereka bakal menggelar aksi unjuk rasa tepat di depan Istana Negara.

Advertisement

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

PEMBANGUNAN KARANGANYAR: April, Bupati Perintahkan Semua Proyek Jalan

Bupati Karanganyar, Juliyatmono, memerintahkan jajarannya supaya mempercepat lelang proyek-proyek fisik dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2016.

Orang nomor satu di Bumi Intanpari itu meminta semua proyek fisik bisa berjalan April ini. “Saya sudah cek ke DPU, bulan ini semua proyek jalan. Paling lambat awal Mei,” ujar dia, Jumat (8/4).

Advertisement

Yuli, panggilan akrab Bupati, menjelaskan percepatan lelang dan pelaksanaan proyek untuk memacu serapan anggaran. Sebelumnya Pemkab telah melakukan lelang dini puluhan proyek.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

AUDISI DJARUM BADMINTON: Solo Memang Luar Biasa

Hall A GOR Sritex Arena, Solo, sudah bersolek menyambut para calon bintang masa depan bulu tangkis Indonesia.

Advertisement

Mereka adalah peserta Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2016 yang akan digelar selama tiga hari, Sabtu-Senin (9-11/4). Arena yang biasa digunakan untuk pertandingan basket, voli, dan bulu tangkis berskala nasional tersebut diubah menjadi empat lapangan badminton berwarna hijau.

Tempat inilah yang akan jadi saksi lahirnya para calon juara bulu tangkis Indonesia di masa depan. Solo sebagai gudangnya pebulu tangkis kelas dunia tentu saja jadi tempat yang tepat untuk menemukan bibit calon juara.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

PELAYANAN KESEHATAN: Pemkot Harus Segera Optimalkan SPGDT

Pusat Telaah dan Informasi Regional (Pattiro) Solo menilai pelayanan informasi Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) yang dikembangkan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo belum optimal.

Pegiat Pattiro, Andwi Joko Mulyanto, mengatakan semestinya Pemkot Solo mulai mengembangkan SPGDT. “Sistem call centre seperti Boyolali biayanya cukup tinggi. Pemkot belum mampu. SPGDT yang ada bisa dikelola dengan optimal dan dikembangkan ke arah yang lebih komunikatif. Terutama untuk kasus kegawatdaruratan,” terang dia saat berbincang dengan Espos, Jumat (8/4).

Advertisement

Joko, sapaan akrabnya, menilai hingga saat ini belum semua RS yang masuk SPGDT aktif. “Baru lima rumah sakit yang benar-benar up to date mengunggah data kamar kosong berikut fasilitas kesehatan mereka. Sudah saatnya pemerintah berani tegas menertibkan rumah sakit yang tidak aktif mengunggah data,” jelas dia. Hingga saat ini komplain permasalahan kesehatan paling sering masuk ke lembaganya.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif