Jogja
Jumat, 8 April 2016 - 15:20 WIB

PEREDARAN NARKOBA : Banyak Muncul Objek Wisata Baru, Waspada Peredaran Narkoba oleh Wisatawan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penyuluhan para pencandu narkoba di Blitar, Rabu (10/6/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Irfan Anshori)

Peredaran narkoba di Gunungkidul perlu diwaspadai dengan banyaknya wisatawan menuju objek-objek wisata baru

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — Badan Narkotika Nasional Propinsi (BNNP) DIY kembali melakukan giat pemberantasan narkoba. Melalui program Diseminasi Informasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), kali ini sasaran sosialisasinya meluas.

Advertisement

Sebelumnya ditujukan pada kalangan pendidikan, kini sampai pada organisasi di masyarakat. Kegiatan tersebut digelar di aula gedung Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Gunungkidul, Kamis (7/4/2016).

Kondisi Gununungkidul yang kini telah mulai berkembang, khususnya di sektor pariwisata menimbulkan kecemasan yang cukup dalam. Pasalnya, besar kemungkinan para wisatawan yang berasal dari luar daerha membawa masuk barang haram dan menyebarkan budaya untuk mengkonsumsi narkoba pada masyarakat lokal.

Advertisement

Kondisi Gununungkidul yang kini telah mulai berkembang, khususnya di sektor pariwisata menimbulkan kecemasan yang cukup dalam. Pasalnya, besar kemungkinan para wisatawan yang berasal dari luar daerha membawa masuk barang haram dan menyebarkan budaya untuk mengkonsumsi narkoba pada masyarakat lokal.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang Pecegahan dan Pemberdayaan masyarakat, Bambang Wiryanto. Ia mengatakan bahwa dalam tahap pembangunan sebuah daerah biasanya dibarengi dengan masuknya para pendatang baru.

Dalam hal tersebut yang dimaksud ialah wisatawan luar daerah. Menurutnya dapat membuka kesempatan bagi para pendatang untuk melakukan peredaran narkoba.

Advertisement

Selain itu, dalam kegiatan tersebut juga akan membekali sejumlah perwakilan dari organisasi keagamaan yang ada di daerah Gunungkidul yakni Muhammadiyah.

Pihaknya mengharapkan agar dapat menjalin kerjasama antara BNNP dengan kader-kader keagamaan yang berada di setiap daerah untuk dapat menyampaikan informasi terkait bahaya narkoba.

“Tokoh-tokoh masyarakat khususnya yang berbasis agama dapat menyampaikan informasi melalui dakwah-dakwahnya dalam upaya mencegah penyalahgunaan narkoba di Masyarakat Gunungkidul,” kata dia.

Advertisement

Salah seorang guru SMK Muhammadiyah di Wonosari, Gunawan, yang turut menjadi peserta mengatakan pihaknya juga akan berperan serta untuk memberantas narkoba terutama di lingkungan terdekatnya. Menurutnya, di lingkungan terkecil dahulu yang harus diperhatikan.

“Saat ini pelajar sudah mulai banyak yang ikut-ikutan, Satgas anti narkoba di sekolah harus digiatkan,” ujar dia.

Dalam diskusi yang dihadiri sekitar 25 peserta dari berbagai macam latar belakang, di antaranya tenaga pendidikan dan tenaga medis itu juga mendapatkan beberapa fakta ternyata saat ini sudah mulai banyak anak-anak usia dini yang mulai coba-coba mendekati narkoba. Mereka sepakat untuk memerangi narkoba secara bersama-sama demi terciptanya masyarakat Gunungkidul yang sehat tanpa Narkoba.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif