SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Serangan hewan mematikan Solo menimpa guru SD Muhammadiyah PK Solo.
Solopos.com, SOLO–Wahyu Purwanto, 33, warga Kampung Soropadan RT 003 /RW 005, Karangasem, Laweyan diduga tewas setelah digigit ular, Kamis (7/4/2016) malam.
Informasi dihimpun Solopos.com di rumah duka, Jumat, kejadian itu bemula ketika korban sedang membersihkan kolam di rumahnya yang ada di Desa Purbayan, Baki, Sukoharjo pada Sabtu (2/4/2016) pagi tiba-tiba kaki sebelah kiri digigit hewan. Sehari kemudian pada hari Minggu (3/4/2016) badan korban panas dan kaki sebelah kiri membengkak.
Korban baru dibawa ke rumah sakit Panti Waluyo pada Selasa (5/4/2016) pagi hari sekitar pukul 07.00 WIB. Pada siang hari korban di pindah ke rumah sakit PKU Muhammadiyah dan langsung masuk ke IGD. Setelah tiga hari di rawat di rumah sakit guru kelas III SD Muhammadiyah Program Khusus Kota Barat ini akhirnya meninggal dunia Kamis (7/8/2016) pukul 23.00 WIB.
Ayah korban, Mujiono, 61, mengatakan kali pertama masuk ke rumah sakit PKU Muhammadiyah dikasih tiga infus dan kondisinya sedikit membaik. Namun, pada Rabu (6/4/2016) siang kondisinya kembali memburuk dan langsung masuk ke rungan ICU.
“Sebelum masuk ke ICU dia [Wahyu] pingsan. Kaki kiri yang bengkak bertambah parah dan sempat dilakukan pembedahan untuk mengeluarkan racun yang ada di kaki,” kata dia.
Ia mengatakan rumah sakit belum memastikan penyebab kematian apakah digigit serangga atau ular. Untuk mengetahui penyebab tewasnya anak ke empat dari empat saudara itu, kelurga baru menunggu hasil rekam medis dari dokter saat merawat pasien.
“Informasi dari rumah sakit awalnya luka itu akibat digigit ular. Kami akan meminta keterangan dari dokter setelah pemakaman. Korban meninggalkan satu anak perempuan yang masih berusia enam tahun dan istri,” kata dia.