Jogja
Kamis, 7 April 2016 - 18:20 WIB

UN 2016 : Siswa di Bantul Temukan Kebocoran UN Biologi

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

UN 2016 diwarnai kasus kebocoran soal untuk mata pelajaran biologi

Harianjogja.com, BANTUL– Kasus kebocoran soal Ujian Nasional (UN) terjadi di Bantul. Siswa peserta Ujian Berbasis Komputer atau Computer Based Test (CBT) mengerjakan soal yang sama persis dengan materi ujian berbasis kertas atau Paper Based Test (PBT) yang pelaksanaannya lebih dulu berlangsung.

Advertisement

Kasus kebocoran soal itu diungkapkan siswa SMA Negeri 1 Bantul berinisial B. Siswa peserta UNBK itu kaget setelah mengetahui soal ujian Biologi yang ia kerjakan pada Kamis (7/4/2016) sama persis dengan soal ujian Biologi berbasis kertas atau PBT.

Padahal, UN berbasis kertas untuk mata pelajaran Biologi sudah berlangsung lebih dulu pada Selasa (5/4/2016).

Kebocoran soal bermula sebelum ujian mata pelajaran Biologi untuk peserta UNBK yang berlangsung Kamis (7/4/2016). Sehari sebelum ujian, di jaringan media sosial anak-anak SMA di Bantul menurutnya heboh dengan beredarnya soal ujian mata pelajaran Biologi yang dikerjakan saat UN PBT.

Advertisement

Soal UN PBT tersebut difoto menggunakan telepon genggam. “Saya juga enggak tahu kenapa soal itu bisa difoto pakai handphone, harusnya kan soal tidak dibawa pulang,” ungkap siswa tersebut, Kamis (7/4/2016).

Soal PBT yang beredar di internet tersebut menjadi bahan belajar para siswa peserta UNBK sebelum mengahadapi ujian Biologi. Para siswa mengira, soal Biologi yang akan keluar saat UNBK tidak akan jauh berbeda dengan soal di PBT.

“Ternyata setelah dilihat soal yang kami kerjakan untuk belajar itu sama persis dengan soal di CBT enggak ada bedanya,” ujarnya.

Advertisement

Siswa tersebut tak sendirian mengetahui kebocoran soal tersebut. Rekannya sama-sama satu sekolah juga mengeluhkan soal ujian Matematika yang dikerjakannya pada UNBK Rabu (6/4/2016) sama persis dengan soal Matematika pada ujian berbasis kertas.

“Teman saya itu sampai kesal, percuma saja belajar kalau soal bocor seperti sekarang,” tuturnya lagi.

Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal (Dikmenof) Bantul Masharun Ghazali mengatakan, daerah tidak bertanggungjawab atas kejadian yang merusak pelaksanaan UN 2016 tersebut. “Karena semua soal ujian itu ditangani pusat, kami tidak ikut campur,” tegas Masharun.

Ia mengklaim baru mengetahui beredarnya kebocoran soal UNBK tersebut dari media.

Advertisement
Kata Kunci : Kebocoran Soal UN 2016
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif