News
Kamis, 7 April 2016 - 14:10 WIB

INSIDEN TERJUN PAYUNG : Dua Penerjun Payung yang Jatuh Akhirnya Meninggal, Ini Penjelasan TNI AU

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Insiden terjun payung terjadi dalam sesi latihan untuk peringatan HUT TNI AU, dua penerjun tewas.

Solopos.com, JAKARTA – Dua penerjun dari Batalion Komando 461 Pasukan Khas TNI AU, Kopral Dua Beni dan Prajurit Satu Supranoto dikabarkan meninggal dunia saat terjun payung bebas, pada gladi resik upacara HUT ke-70 TNI AU, di Pangkalan Udara Utama TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (7/4/2016).

Advertisement

“Saat terjun, salah satu penerjun payungnya tidak mengembang secara sempurna. Talinya membelit, sehingga tidak bisa dikendalikan. Kemudian jatuh di rumah warga dan terluka parah,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama TNI Dwi Badarmanto, ketika dikonfirmasi di Pangkalan Udara Utama TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis.

Satu orang penerjun lain, parasutnya sudah sempurna namun ketika mendarat ada angin besar dan terbentur. Keduanya, dilarikan ke RS TNI AU Esnawan Antariksa, di dalam kompleks militer itu.

“Satu jam kemudian, setelah insiden tersebut dikabarkan keduanya meninggal dunia,” katanya.

Advertisement

Dia menduga, insiden tersebut terjadi akibat kendala teknis karena dalam penerjunan, parasut memiliki tingkat keselamatan 80 persen dan risiko kecelakaan penerjun 20 persen.

“Kalau Payung membelit itu merupakan teknis. KSAU sudah tahu, beliau orang pertama yang tahu,” jelasnya.

Mendengar kabar itu, kata Dwi, Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI Agus Supriatna, merasa sedih.

Advertisement

Kadispenau mengimbau bagi parjurit yang terlibat dalam pelaksanaan Peringatan HUT TNI AU ke-70 yang digelar pada Sabtu, 9 April 2016 agar tetap semangat, meski terjadi insiden yang sangat menyedihkan tersebut.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif