News
Kamis, 7 April 2016 - 12:32 WIB

GEMPA BUMI : Gorontalo Utara Diguncang Gempa 5,1 SR

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi gemp (Dok/JIBI)

Gempa bumi mengguncang Gorontalo Utara, Kamis siang.

Solopos.com, GORONTALO – Gempa bumi berkekuatan 5,1 Skala Richter berpusat di Kabupaten Gorontalo Utara, terjadi pukul 12.09/Wita, Kamis (7/4/2016).

Advertisement

Prakirawan BMKG Gorontalo, Hasan Arif Efendi mengatakan gempa berpusar di posisi 1,24 Lintang Utara dan 122,73 Bujur Timur, atau 43 kilometer Timur Laut Gorontalo Utara.

“Kami perkirakan letaknya di Utara Kecamatab sumalata Timur, Sumalata, dan Anggrek,” katanya.

Gempa di kedalaman 10 kilometer itu, kata dia, tidak berpotensi Tsunami. Sementara itu goncangan gempa terasa kencang di Kecamatan Batudaa dan Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo.

Advertisement

“Cukup kencang dan lama, tapi tidak.sampai membuat kami panik dan keluar rumah,” kata warga Batudaa, Yuliana.

Pada November 2008 terjadi gempa berkekuatan 7,7 SR di Gorontalo, menyebabkan seorang warga tewas.

Sebelumnya, Kabupaten Garut, Jawa Barat, juga diguncang gempa berkekuatan 6,1 skala richter sekitar pukul 21.45 WIB, Rabu(6/4/2016) malam.

Advertisement

Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), mengatakan gempa yang berpusat di sekitar 101 Km Barat Daya Garut itu ditetapkan tak berpotensi tsunami. Adapun, gempa berasal dari Samudera Hindia pada kedalaman 10 Km.

“Gempa cukup dangkal dan berada pada sisi dalam lempeng Eurasia sehingga dirasakan oleh masyarakat di sekitar Selatan Jawa Barat, sebagian Banten dan Jawa Tengah,”ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis, Rabu (6/4/2016).

Menurut dia, Daerah di selatan Garut menerima guncangan paling keras karena berdekatan dengan pusat gempa. Gempa cukup kuat yang berlangsung selama 3-4 detik itu dirasakan pula oleh masyarakat di Cianjur, Tasikmalaya, Sukabumi, Ciamis dan Kota Bandung.

Sementara itu, gempa degan intensitas dirasakan oleh masyarakat di Bogor, Lebak, Pandeglang selatan, Jakarta, Purwakarta dan Ciamis.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif